Kualitas Udara Tidak Sehat, Warga Pekanbaru Terancam Penyakit Ispa

Ispu2.jpg
(Riau Online/tangkapan layar)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kualitas Udara di Pekanbaru dalam kondisi buruk. Hal ini terpantau dalam Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di angka 124 PM2,5 atau menunjukkan tidak sehat.

Tidak hanya itu, pantauan RiauOnline.co.id terlihat hamparan kabut asap mulai menyerbu Kota Pekanbaru dan pemandangan langit sore memutih dan cahaya matahari memerah karena kabut asap.

Berdasarkan keterangan di ISPUnet Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tingkat kualitas udara tidak sehat bersifat merugikan pada manusia, hewan dan tumbuhan. Rentang angka udara tidak sehat yakni 101 hingga 200.

Mendekati itu, kualitas udara masuk kategori sangat tidak sehat yakni di angka 201-300 sebab dapat meningkatkan risiko kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

Selanjutnya, kualitas udara masuk kategori berbahaya atau melebihi angka 300 karena udara dapat merugikan kesehatan serius pada populasi dan perlu penanganan segera.


Sementara itu, kualitas udara sedang masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan, tumbuhan berada di angka 51-100. Lalu tingkat udara baik, tidak memberikan efek negatif terhadap manusia, hewan, tumbuhan berada di angka 0-50.

Berdasarkan studi epidemiologi PM2,5 lebih berbahaya dari PM10 dan TSP, karena dapat menyusup jauh dalam area alveoli paru-paru manusia. Kualitas udara yang baik berkisar dari 0 hingga 50, sedangkan pengukuran di atas 300 dianggap berbahaya.

Meski udara di Pekanbaru mulai tidak sehat, sayangnya masyarakat tidak bisa mengetahui informasi kadar polusi di kota lantaran mesin Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) tidak lagi berfungsi.

Mesin ISPU rusak terlihat di depan komplek Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Jalan Jenderal Sudirman. Ada juga di Jalan Tuanku Tambusai dekat pos polisi Simpang SKA, serta di Jalan HR Soebrantas.