Beras Mahal, Pedagang Pecal Lele Atur Strategi Agar Tak Merugi

Pecel-lele3.jpg
(Riau Online/Novrika Sona Rohana)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Kenaikan harga beras mengharuskan pemilik usaha warung makan berpikir lebih keras agar tidak merugi. Agung (26) satu di antara pedagang Warung Pecal Lele di Jalan Letjend S Parman, Kota Pekanbaru.

Kepada Riau Online, Agung mengatakan meskipun harga beras yang biasa ia gunakan sedang melambung, pihaknya tidak bisa sembarangan mengganti beras dengan merk lain. Karena hal ini akan mengganggu kenyamanan pelanggan, terutama pelanggan tetapnya.

Beras yang ia gunakan sehari-hari adalah beras merk Belida. Menurutnya, kualitas beras itu belum bisa digantikan dengan beras SPHP atau beras Bulog.

"Makanya saya tetap menggunakan beras Belida, walaupun sekarang harga beras sedang naik. Beras belida itu lebih pulen dan cocok untuk dagangan saya, sedangkan beras Bulog keras dan mudah hancur," ujarnya, Kamis 28 September 2023.

Ia mengaku, membutuhkan hingga 20 Kg beras setiap harinya. Saat ini, harga beras Belida untuk ukuran 20 Kg adalah Rp330 ribu.



"Kita tidak bisa juga sembarangan menaikkan harga, karena ini juga nantinya akan membuat pelanggan menjauh. Harga Pecal Lele tambah nasi perporsinya itu Rp20 ribu. Harga nasinya saja sudah Rp5 ribu perporsinya," jelasnya.

Oleh karenanya, Agung mengatakan strategi yang ia putuskan adalah dengan mengurangi porsi nasi pada penjualan. Sehingga kerugian yang dialami akibat kenaikan harga beras tidak terjadi.

"Sebenarnya kenaikan harga beras belum terlalu merugikan, karena banyak juga pelanggan yang membeli tidak pakai nasi. Tetapi, agar tidak merugi, saya juga mengurangi porsi nasi setiap porsinya," pungkasnya.

Artikel ini ditulis Novrika Sona Rohana, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE