RIAU ONLINE, PEKANBARU - Provinsi Riau memiliki banyak sungai besar bahkan menjadi daya tarik pendatang atau wisatawan bila berkunjung ke daerah ini.
Penamaan Provinsi Riau bahkan tak lepas dari sungai. Sastrawan Hasan Junus menjelaskan ada tiga versi penamaan Provinsi Riau. Pertama berasal dari toponomi Riau yang memiliki banyak sungai, orang Portugis sering menyebut daerah ini dengan kata Rio yang berarti sungai.
Kedua adalah sebutan riahi dari tokoh Sinbad Al-Bahar untuk suatu tempat di Pulau Bintan, dan ketiga nama Riau berasal dari kata Rioh atau Riuh yang artinya hiruk pikuk banyak orang bekerja. Untuk aksen penyebutan menjadi Riau berasal dari masyarakat setempat.
Riau memang memiliki beberapa sungai yang terkenal se-Indonesia dan daerah ini juga berada di wilayah pesisir. Salah satu sungai yang terkenal adalah Sungai Siak.
Ternyata selain indah dipandang, tepiannya kerap dijadikan tempat bersantai, dan dimanfaatkan sebagai mata pencarian seperti nelayan, transportasi air dan lainnya.
Selain itu, Sungai Siak memiliki beberapa fakta unik lainnya yang jarang bahkan tidak kamu ketahui. Apa saja?
1. Sungai Terdalam se-Indonesia
Sungai Siak menjadi sungai terdalam di Indonesia mengalahkan Sungai Bengawan Solo, Sungai Mahakam, Sungai Musi, yang terkenal.
Dahulu Sungai Siak memiliki kedalaman hingga 30 meter. Tapi, saat ini Sungai Siak memiliki kedalaman sungai 8-12 meter saja dengan panjang 370 mm. Pendangkalan ini terjadi karena pembuangan limbah dari puluhan pabrik pengolahan kayu yang berada di sepanjang sungai, perubahan iklim dan lain-lain.
2. Sungai Siak adalah Sungai Jantan
Sebelum dikenal dengan nama Sungai Siak, dahulunya bernama Sungai Jantan. Perubahan nama tersebut terjadi karena perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Siak yang awalnya berada di Kuantan dekat Sabak Auh menjadi Senapelan.
3. Sungai Siak mengaliri beberapa wilayah di Provinsi Riau
Sungai Siak mengalir sepanjang 370 km, melewati 5 wilayah di Provinsi Riau, yakni Kabupaten Siak, Bengkalis, Pekanbaru, Kampar, dan Rokan Hulu. Sungai Siak juga memiliki tiga anak sungai utama yaitu Tapung Kanan dan Tapung Kiri yang berada di hulu dan anak sungai lain yang bernama Sungai Mandau. Sungai ini memiliki empat jembatan besar yang diberi nama Jembatan Siak I hingga IV.
4. Pusat atau Sumber Perekonomian
Dari era Kerajaan Siak dahulu Sungai Siak sudah menjadi pusat atau sumber perekonomian, yang dikenal dengan konsep water front city. Konsep ini memusatkan pengembangan daerah melalui tepian air baik pantai, danau maupun sungai.
Banyak Pabrik berdiri di tepian Sungai Siak sehingga menjadi salah satu jalur transportasi di Provinsi Riau. dahulu sungai ini dimanfaatkan sebagai jalur perdagangan dari Pulau Sumatera menuju Pelabuhan Malaka. Kini, hanya terdapat dua Pelabuhan di Sungai, yaitu Pelabuhan Sei Pakning di muara sungai dan Pelabuhan Perawang.
Baru-baru ini Pemerintah Kabupaten Siak membuat skywalk di tepian Sungai Siak yang diberi nama Skywalk Tengku Buwang Asmara untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi dengan menarik pengunjung menikmati Sungai Siak melalui skywalk. Dari skywalk bukan hanya bisa menikmati Sungai Siak, tapi juga Istana Siak, Tangsi Belanda, Masjid Sultan Syahbudin, Makam Sultan Siak dan para penasihat sultan.
5. Legenda hingga Misteri Sungai Siak
Sungai Siak dengan keindahannya ternyata menyimpan legenda hingga misteri. Konon, hewan misterius kerap muncul di Sungai Siak, mulai dari gajah putih, ikan duyung, sosok naga, hingga buaya putih yang diyakini masyarakat sebagai perwujudan makhluk halus yang mendiami Sungai Siak.
Disebutkan pula sosok raja yang dipercaya masih mendiami Rumah Tuan Kadi yang terletak di pinggir Sungai Siak kerap muncul. Adapula makhluk halus penunggu sungai yang suka menarik korban ke dalam sungai hingga tewas dan mayatnya akan naik ke permukaan setelah beberapa hari.
Artikel ini ditulis A.Bimas Armansyah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE