RIAU ONLINE, PEKANBARU-Melambungnya harga beras mulai dari kualitas standar hingga premium membuat warga mau tidak mau beralih mengonsumsi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Pedagang sekitar Pasar Palapa Novi (32) mengatakan, stok beras yang ada di warung miliknya sekian 300 kg. Belum seminggu, stok beras sudah habis terjual.
"Bahkan setiap harinya lumayan banyak yang membeli beras SPHP sehingga mengakibatkan stok beras menjadi cepat habis," katanya, Kamis 21 September 2023.
Novi menjelaskan, jika ada stok ada saja orang yang ingin memborong beras SPHP. Namun sudah ada ketentuan bahwa maksimal penjualan hanya 2 sak per orang.
"Kalau ada stok ni ya, ada aja orang yang mau memborong. Tapi kan ndak boleh seperti itu nanti tidak kebagian yang lain," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan pedagang Pasar Pagi Arengka (El). Ia mengatakan, karena banyaknya peminat beras SPHP, maka tidak membutuhkan waktu yang lama stok langsung ludes.
Ia berharap agar masuknya stok beras SPHP ini lebih diperbanyak sehingga para pembeli tidak kesusahan untuk mencari beras tersebut.
"Sebenarnya 1 ton itu tidak cukup untuk kami seminggu. Kalau bisa beras Bulog nya masuk 5 ton biar rata kebagian semua," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) tidak merespon terkait stok beras SPHP yang cepat habis di pasaran saat dihubungi oleh Riau Online.
Artikel ini ditulis Anggi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE