RIAU ONLINE, PEKANBARU - Proyek galian pipa air minum hingga kini masih berlangsung di Kota Pekanbaru. Proses penanaman pipa sudah dilakukan, namun bekas galian menyebabkan jalan rusak dan belum diperbaiki.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menyebut, proses penggalian yang berlangsung di sejumlah lokasi ternyata tanpa adanya koordinasi. Ia mengaku sudah bertemu dengan Direktur Perumdam Tirta Siak dan menyampaikan hal tersebut.
"Saya ketemu sama Dir Perumdam, mengapa ini jalan yang di Sudirman belum ada sebulan kita nikmati sudah dirusak lagi, dilubangi lagi. Ini kan kurang baik perencanaannya, komunikasi kurang baik, padahal mereka tidak ada melapor ke kita," sebutnya.
Muflihun tidak ingin pemerintah disalahkan masyarakat atas kerusakan jalan akibat proyek tersebut. Dirinya menyebut bahwa perencanaan proyek mestinya bisa disampaikan ke camat maupun lurah.
"Nanti yang disalahkan pemerintah, jangan langsung-langsung saja. Tapi ini sudah kami atensi ke Pak Agung, saya sudah panggil dan tegur. Terkait penggalian ini sampaikan ke camat dan lurah, minimal pemberitahuan," ucapnya.
Ia meminta kontraktor mitra Perumdam Tirta Siak seharusnya melakukan rekondisi terhadap ruas jalan yang rusak akibat galian. Ia mengaku banyak keluhan dari masyarakat dan pengguna jalan.
Menurutnya, saat penggalian mestinya kontraktor bisa melaporkan kepada camat terkait galian pipa. Mereka juga harus melampirkan jadwal pengerjaan agar informasi ini bisa disampaikan ke masyarakat.
"Contohnya ini mau digali, laporkan ke camat ada penggalian pipa dari tanggal sekian sampai tanggal sekian, sehingga tersebar sampai ke masyarakat," paparnya.
Muflihun menegaskan bahwa kontraktor mestinya segera memperbaiki ruas jalan rusak akibat bekas galian. Ia mempersilakan proyek galian pipa itu berjalan tapi harus dikembalikan lagi kondisi jalan yang rusak.
"Kita hanya minta, ketika ini digali, ya kembali diperbaiki. Jangan sudah digali, nanti malah ada masyarakat jadi korban karena jalan itu rusak," tukasnya.