Sampah Menumpuk di Ruas Jalan Pasar Pusat, Pedagang: Toko Sepi, Jorok

Sampah-di-pasar-pusat-pekanbaru.jpg
(Anisa/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tumpukan sampah di Pasar Pusat Jalan H. Agus Salim, Kota Pekanbaru, meresahkan para pedagang. Sampah berserakan meski sudah sudah disediakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementera.

Pantauan RIAU ONLINE, Senin, 18 September 2023, sampah bertebaran hingga ke badan jalan, bahkan menutupi jalan menuju toko.

Pedagang Toko Ud Bagindo Uni Jaya, Lidia (55), mengatakan sampah bukan berasal dari toko dan sekitar pasar saja, tapi sengaja dibuang warga luar di area tersebut.

"Sejak ada TPS di sini banyak yang buang sampah, tidak hanya orang toko dan orang pasar saja, tapi ada yang buang memakai mobil, gerobak main lempar. Sehingga menumpuk hingga ke jalan," ujarnya saat diwawancarai, Senin 18 September 2023.

Ia menyebut pengangkutan sampah biasanya dilakukan siang hari. Namun, sudah sepekan belakangan tak ada petugas yang mengangkut sampah hingga warga sekitar berinisiatif membakarnya.

"Padahal dulu janjinya sampah diangkut tiap hari, padahal di sini ada yang berjualan makanan. Sehingga kami yang menanggung risiko tidak ada orang belanja dan toko sepi hingga sekarang karena di depan udah jorok," tukasnya. 

Lidia mengungkapkan, sampah tidak pernah diangkut hingga bersih, bahkan mobil truk yang bertugas lebih sering membawa barang bekas.  



"Itulah teori orang itu bekerja, bak mobil itu penuh kebanyakan dengan tong sampah dan barang bekas yang dimasukin ke dalam karung. Kami sangat risih, perihalnya kami di sini bayar uang kebersihan Rp 50 ribu khusus toko dan Rp 2.000 khusus pedagang kaki lima," tandasnya.

Ia berharap, persoalan sampah bisa diatasi dan TPS sebaiknya ditempatkan di tanah kosong, bukan di tengah pasar.

"TPS ini membuat toko kami tertutup, orang mau masuk tidak bisa padahal ini ada kedai kopi, barang harian. Jadi tolong atasi sampah ini dan angkat. Kasihan ada orang yang berjualan di atas sampah," katanya. 

Senada dengan Lidia, Pedagang di Pasar Pusat, Eva (50), mengungkap pengangkut sampah sudah jarang terlihat sejak September ini. 

"Tumpukan sampah sangat mengganggu akibat dan melebar ke ruas jalan. Karena sampah yang dibuang tidak dimasukan ke dalam TPS," ujar Eva. 

Ia juga menyayangkan, petugas kebersihan yang mengangkut sampah di TPS kerap datang dengan bak yang hampir terisi penuh. 

"Ketika datang selalu sudah berisi, entah sampah dari mana saja. Sehingga sampah di sini diangkut seberapa muat saja," tutupnya.

Artikel ini ditulis Anisa, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE