RIAU ONLINE, PEKANBARU - Total mesin EDC untuk pembayaran parkir non tunai yang beroperasi di Kota Pekanbaru jauh dari target awal, yakni 500 unit. Padahal penerapannya sudah berlangsung sejak Oktober 2021 silam.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso tidak menampik jumlah mesin Electronic Data Capture (EDC) masih jauh dari target. Pihaknya secara bertahap masih terus menyebarkan mesin EDC.
"Untuk mesin EDC, kami sudah menyiapkan sekitar 500, walaupun saat ini yang ada di lapangan baru sekitar 165. Sepanjang kota tetap akan disebarkan, total keseluruhan 500 alat," ujarnya, Senin 4 September 2023.
Menurutnya, Dishub Pekanbaru telah menyampaikan kepada petugas atau juru parkir agar menggunakan mesin EDC. Namun mereka masih menjumpai sejumlah kendala di lapangan.
"Ada kendala seperti traffic cukup padat atau terburu-buru, sehingga ini masih terabaikan. Ini memang tidak mudah, karena ada dua sisi yang sama-sama memanfaatkan, jukir menyediakan dan pengendara yang meminta," jelasnya.
Maka kepada pengendara juga kami imbau, titik-titik sudah kami posting di sosial media, di mana saja alat berada, terutama di jalan protokol
Yuliarso bersama tim melakukan pengawasan untuk menggesa penambahan titik parkir pembayaran digital. Dirinya menyadari bahwa masih ada kendala dalam penerapan parkir digital, apalagi belum semua masyarakat memiliki e-money.
"Masih banyak juga jukir yang belum paham dengan sistem pembayaran digital di lapangan," jelasnya.
Dirinya menyebut, pembayaran parkir secara non tunai ini hanya pilihan. Masyarakat masih bisa melakukan pembayaran parkir secara tunai dan petugas nantinya memberikan karcis parkir.
"Kita tetap tampung pembayaran yang tunai, secara perlahan kita sosialisasikan ke masyarakat," katanya.