Pekerjaan IPAL di Bambu Kuning Capai 97 Persen, Balai PPW Riau Gesa Proyek MSMIP

IPAL16.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Riau terus menggesa pelaksanaan kegiatan Metroplitan Sanitation Management Investment Program (MSMIP) Kota Pekanbaru, yang meliputi paket pekerjaan pembangunan Waste Water Treatment Plant (WWTP) atau IPAL Kota Pekanbaru dan pembangunan jaringan perpipaan air limbah zona utara (Pekanbaru North Sewerage NC).

Untuk pekerjaan pembangunan IPAL Kota Pekanbaru yang berlokasi di Kelurahan Bambu Kuning, telah mencapai progres sekitar 97 persen.

Keseluruhan konstruksi sipil dan arsitektur bangunan IPAL telah rampung dilaksanakan, bobot pekerjaan yang tersisa saat ini adalah uji fungsi/komisioning sebagai komponen mekanikal elektrikal, serta pendampingan operasional IPAL dan training calon operator yang menjadi bagian dari kontrak pekerjaan ini. Adapun masa kontrak pekerjaan ini adalah sampai dengan 30 November 2023.

Pekerjaan pembangunan perpipaan air limbah zona utara Kota Pekanbaru (Pekanbaru North Sewerage NC), seluruh item pekerjaan jaringan perpipaan, meliputi pipa lateral, sekunder, hingga pipa induk (main trunk), termasuk manhole/bak kontrol dan komponen pendukung lainnya, serta pekerjaan stasiun pompa di kelurahan bambu kuning, telah rampung dilaksanakan.

Adhi-Jakon KSO selaku penyedia jasa bersama tim konsultan telah melaksanakan serah terima pertama (PHO) dengan pengguna jasa pada tanggal 19 Agustus 2023. Pada kegiatan tersebut dilakukan pemeriksaan terhadap bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai kontrak, termasuk pemasangan pipa diperiksa kesesuaiannya meliputi sambungan dan elevasi/kemiringan dengan menggunakan media Robotic.

Selanjutnya penyedia jasa masih berkewajiban melakukan pemeliharaan hasil pekerjaan tersebut dalam masa pemeliharaan selama 365 hari kalender, yaitu perbaikan-perbaikan atas pekerjaan yang telah dilakukan, sampai dengan selesainya masa pemeliharaan, kemudian dilakukan serah terima akhir pekerjaan (FHO).

Kedepannya training calon operator dilakukan secara terintegrasi antara stasiun pompa dan IPAL Kota Pekanbaru terhadap operator, dimana institusi pengelola IPAL dan sistem jaringannya adalah Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Unit Pengelola Teknis Daerah Pengelolaan Air Limbah (UPTD PAL).

Saat ini sedang berproses trial pengaliran air limbah dari sambungan prioritas yang dilakukan melalui paket NC menuju IPAL Kota Pekanbaru secara bertahap yaitu melalui flushing seluruh komponen jaringan untuk memastikan air limbah yang masuk ke IPAL memenuhi kriteria.

Bersamaan hal tersebut, saat ini Pemko Pekanbaru juga sedang melaksanakan pekerjaan sambungan rumah untuk calon pelanggan IPAL, sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah kota sesuai dengan perjanjian kerjasama kegiatan MSMIP Kota Pekanbaru.

ADB Tinjau Proyek

Sementara itu, Asian Development Bank (ADB) bersama Kementerian PUPR dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau telah meninjau lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), di Kantor UPT PAL Dinas PUPR Pekanbaru, Kamis (24/8/2023).

Kunjungan tersebut didampingi langsung Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Ir Tanozisochi Lase MSc. Sementara dari ADB hadir Senior Project Officer Urban Development Anastasia Carolina, Senior Programs Officer Andrew Fransciscus, Senior Communications Officer Andri Suryo.

Peninjauan lokasi IPAL itu disambut Kepala Bappeda Pekanbaru, Ahmad Ismail bersama Kepala UPT PAL Dinas PUPR Pekanbaru Alfa Paltini, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau, PPK Sanitasi, Direksi lapangan, kontraktor pelaksana dan konsultan PISC-MSMIP Kota Pekanbaru.

Dalam peninjauan lokasi IPAL itu, rombongan ADB, kementerian dan BPPW Riau melihat langsung hasil dari limbah yang telah diolah. Dari olahan air limbah itu, menghasilkan air bersih yang kemudian kembali dialirkan ke Sungai Siak.



Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal Cipta Karya Ir Tanozisochi Lase MSc mengatakan, kunjungan ini bertujuan untuk mendiskusikan kemajuan proyek Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) selaku salah satu investor yang memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR.

Tak hanya itu, Board Of Directors atau ADB juga melakukan sharing knowledge bersama dengan pihak Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Pekanbaru mengenai Proses Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

"Sharing knowledge ini lebih kepada tantangan dalam pelaksanaan pembangunan IPAL dan memastikan keberlangsungan operasional IPAL Pekanbaru kedepannya," ujar Tanozisochi, yang akrab disapa Pak Anes.

Ia berharap, dengan sharing knowledge ini, pengelolaan IPAL di Pekanbaru bisa ditangani oleh UPT PAL Pekanbaru. Selain itu, sharing knowledge juga bertujuan untuk mempelajari bagaimana membuka proyek IPAL di kota-kota lainnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Pekanbaru Ahmad Ismail mengatakan, bahwa IPAL ini terdiri dari empat paket. Tiga di antaranya dari APBN dan satu dari ADB.

Dikatakannya, kedatangan ADB ini untuk mengetahui sejauh mana progres IPAL ini. Menurutnya, saat ini progres IPAL bisa dikatakan sudah selesai.

"Mereka ingin memastikan bahwa dalam pengoperasiannya nanti tidak ada kendala. Mereka memberikan masukan bagaimana supaya IPAL ini berkelanjutan. Jangan sampai semua sudah dibangun tapi tidak dioperasikan," ujar Ahmad.

Nantinya kata Ahmad, IPAL ini akan diserahkan kepada Pemko Pekanbaru dan dikelola oleh UPT PAL Dinas PUPR Pekanbaru. Saat ini UPT PAL itu sudah ada di sini dan bergabung dengan UPT PAL.

"Saat ini UPT itu sudah ada di sini dan bergabung dengan mereka dalam rangka transfer knowledge. Jadi bagaimana petugas-petugas ini mendapatkan bimbingan dan pengetahuan yang memadai. Sehingga ketika dilepas (kepada pemko Pekanbaru) kita siap," katanya.

Ia menyebut, transfer knowledge itu akan berlangsung selama enam bulan. Namun, Ia berharap transfer knowledge ini bisa berlangsung lama.

"Meski begitu, Direktur Sanitasi dari Kementerian PUPR sudah berjanji bahwa mereka akan tetap memberikan bimbingan teknis kepada kita. Jadi dia tidak melepas sampai ini bisa berdiri sendiri atau berjalan sendiri," ungkapnya.

ADB Akui Puas Sesuai Schedule

Selanjutnya Kepala UPT PAL Dinas PUPR Kota Pekanbaru Alfa Paltini menambahkan, bahwa tujuan dari ADB ke lokasi IPAL ini adalah untuk melihat realisasi dari proyek IPAL ini.

"Mereka (ADB) salah investor yang memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR. Jadi mereka ingin melihat realisasi dari dana yang mereka berikan kepada kita," kata Alfa.

Selain meninjau kata Alfa, proyek IPAL ini juga sebagai pembelajaran juga bagi mereka. Pasalnya, proyek itu akan diberlakukan juga di kota-kota lainnya.

"Jadi mereka sambil belajar juga. Apa saja tantangan apa saja yang dihadapi selama di Kota Pekanbaru, dan penanganannya seperti apa penerapan proyek ini di kota lain," jelasnya.

Dari tinjauan yang dilakukan oleh pihak ADB, Ia mengaku mereka sangat puas. Pasalnya, proyek ini sesuai dengan schedule dan sesuai dengan masa kontraknya.

Dari tiga kota yang sedang berjalan, Pekanbaru lebih dulu beroperasional dibandingkan Kota Jambi dan Makasar.

Setelah meninjau IPAL tersebut, mereka ingin proyek IPAL ini bisa berlanjut dan dikembangkan di Kota Pekanbaru. "Jadi mereka ingin proyek ini tetap berlanjut, tidak hanya di empat kecamatan saja, namun juga berlanjut ke kecamatan lain," pungkasnya.

Setelah melakukan peninjauan ke lokasi IPAL, rombongan dari ADB bersama Kementerian PUPR lanjut melakukan makan siang bersama Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, diwakili Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution