Puluhan Pengangkut Sampah Tak Bisa Bongkar Sampah, TPA Ditutup

Kadis-LHK-Pekanbaru1.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Puluhan unit armada pengangkut sampah belum bisa masuk ke area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar. Sejumlah orang menutup akses ke area TPA sejak Jumat, 25 Agustus 2023, pagi.

Armada pengangkut yang bermuatan sampah tidak bisa masuk dan membongkar sampah ke TPA tersebut. Truk yang mengantre di Jalan Yos Sudarso ini operator angkutan sampah PT Ella Pratama Perkasa (EPP) dan PT Samhana Indah (SHI).

"Kami sampai saat ini belum bisa membuang sampah ke dalam TPA," ungkap Manajer Operasional PT SHI, Adrin Putra.

Dirinya menyebut, para sopir armada angkutan terkendala untuk melanjutkan pengakutan sampah. Total ada 30 unit armada yang kini menanti untuk membuang sampah ke TPA.

"Takutnya terjadi penumpukan sampah karena tidak terangkut. Kita berharap bisa segera dibuka akses ke TPA, apalagi kita tetap melakukan pengangkutan," jelasnya. 


Seluruh armada pengangkut sampah masih siaga menanti masuk ke jalan akses menuju TPA Muara Fajar. Para sopir bakal melanjutkan pengakutan setelah membuang sampah ke TPA.

Penutupan akses ke Jalan TPA Muara Fajar karena para THL penyapu melakukan mogok kerja. Mereka menolak dialihtugaskan sebagai penegak hukum atau gakkum yang ditempatkan di titik rawan tumpukan sampah.

Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi menyebut, pengalihan tugas dilakukan sementara guna membantu mengawasi lokasi yang rawan tumpukan sampah. Saat ini tenaga gakkum yang dimiliki DLHK hanya 30 orang.

"Memang masih banyak lokasi titik sampah yang belum terjaga selama 24 jam. Saat ini kita hanya punya 30 tenaga gakkum. Karena ada THL, tentu kita mengupayakan semaksimal mungkin," jelasnya.

Ia menyebut, pengalihan tugas ini hanyalah sementara sampai titik-titik tumpukan sampah di Pekanbaru berkurang dan tidak mengganggu kondisi lingkungan Kota Pekanbaru.

"Paling tidak, sampai titik tumpuk sampah itu berkurang, betul-betul kondusif atau tidak mengganggu lingkungan. Nanti kita kembalikan lagi mereka," pungkasnya.