RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Mamun Murod menyambut baik program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengenai Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan. Menurutnya, Riau sangat berkepentingan dengan ini.
"Riau merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi untuk melakukan upaya perdagangan karbon. Sehingga, perlu clear terlebih dahulu dan jangan sampai salah langkah," ucapnya, Kamis, 24 Agustus 2023.
Sosialisasi perdagangan karbon sektor kehutanan yang juga diikuti oleh perusahaan diharapkan menjadi bekal agar tidak keliru dan sesuai aturan yang berlaku.
"Intinya Pemerintah Provinsi Riau mendukung kebijakan pemerintah pusat," ucapnya.
Murod menjelaskan Riau memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang tinggi, seperti hutan dan gambut, serta mangrove maupun mineral. Menurutnya semua potensi Riau ini mampu menjadi penyangga kehidupan masyarakat. Ditambah lagi dari sektor perkebunan dan pertanian yang menjadi penopang kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.
Namun jika tidak dikelola dengan bijaksana, kata dia, justru akan menimbulkan bencana, seperti kekeringan, banjir, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), krisis pangan, dan perubahan iklim.
"Pengelolaan hutan lestari memberikan kesempatan untuk memanfaatkan skema hasil hutan termasuk jasa lingkungan dan ekonomi karbon," ucapnya.
Selain itu, ada pula peluang kemitraan kehutanan yang memungkinkan pemegang izin bermitra dengan kelompok masyarakat dan perusahaan seperti budidaya yang bernilai ekonomi. Masyarakat di sekitar hutan juga dapat memperoleh akses legal dan merasalah manfaat ekonomi secara nyata dari pengolahan hutan untuk kesejahteraan lebih baik.
"Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa nilai ekonomi karbon menurut Peraturan Presiden No.98 Tahun 2021 dimaksudkan Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional," ucapnya.