Terancam Punah, FKGI: 20 Tahun Lalu Riau Jadi Kuburan Gajah

Gajah-Sumatera-di-Riau.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Satwa mamalia besar berbelalai itu kian punah. Habitat aslinya mulai terancam akibat alih fungsi lahan. Beruntung, satwa berbadan besar dengan berat 2.500 kg hingga 6.000 kg ini masih bisa dijumpai, terutama gajah Sumatera di Riau.

Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) Zulhuzni Syukri menguraikan latar belakang dan sinergi FKGI. Menurutnya, masyarakat yang di Pekanbaru perlu bangga karena Riau menjadi salah satu daerah yang menjadi bagian kantong gajah se-Sumatera. Tak hanya itu, lahirnya FKGI juga dibentuk di Riau.

"Kami yang di Pekanbaru harusnya bangga dengan pencetusan awal karena dibentuk dari Pekanbaru, Riau sejak 20 tahun yang lalu. Ternyata, itu tidak membahagiakan karena perhatian beberapa praktisi membentuk dari Riau berawal dari kematian gajah," ujarnya pada malam acara Hari Gajah Sedunia di Taman Budaya, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Sabtu, 12 Agustus 2023.

Ia menyebut, 20 tahun lalu Riau menjadi kuburan gajah yang ditandai banyaknya kematian. 5-7 ekor gajah ditemukan mati di habitatnya. 

Lalu, para praktisi baik dari pemerintahan, akademisi, maupun NGO tergerak untuk mengatasi kematian gajah. Sehingga, terbentuklah FKGI. Kemudian, pada 2006 pembentukan FKGI mulai dibicarakan dari Aceh sampai Lampung dan dideklarasikan di Bengkulu.



FKGI memiliki peran dalam merajut berbagai elemen baik masyarakat, pemerintah, akademisi, sektor usaha, NGO, media, dan kaum muda. FKGI hadir untuk terus membawa penyadartahuan terkait gajah agar makhluk raksasa ini diperhatikan dan bermakna yaitu dengan menciptakan hubungan yang harmonis dengan manusia. 

"Kami percaya dengan membawa pesan dari gajah untuk kemudian disampaikan kepada khalayak, akan tetap menjaga asa bagi gajah untuk tetap ada dan lestari," imbuhnya.

Dari kegiatan yang telah dilakukan ini, ia menekankan perlunya merangkul lapisan masyarakat untuk mengetahui kondisi dan habitatnya saat ini. Ia sangat berharap kepada generasi muda atas keberlangsungan gajah di Riau.

"Terhadap kasus gajah yang masih ada titik terang, FKGI terus berupaya agar ancaman yang berakibat fatal pada gajah Sumatera agar menjadikan prioritas. Mengenai penjagaan dan pengawasan ada BBKSDA Riau dan NGO untuk upaya konservasi seperti patroli, pendampingan masyarakat serta memberi edukasi agar seluruh pihak peduli," tegasnya.

FKGI sepakat melakukan perayaan hari gajah. Untuk di Riau dilakukan potong tumpeng yang berbahan dasar buah alami semangka dan nanas khusus untuk gajah. 

"Adanya kegiatan ini, harapannya peduli dengan pelestarian gajah," pintanya.