Ekplorasi Migas Non Konvensional di Riau Pertama di Indonesia

Syamsuar791.jpg
(Riau Online/Junichi Sitinjak)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Dunia perminyakan dan gas di Bumi Lancang Kuning memang menggiurkan investor. Tidak hanya atas saja yang minyak bawah pun demikian. Dengan begitu, pemerintah pusat maupun provinsi terus melakukan optimalisasi sumber daya alam yang ada di Riau.

Gubernur Riau Syamsuar saat dikonfirmasi mengenai peresmian Tanjak Sumur Gulamo Eksplorasi Migas Non Konvensial (MNK) di Rohil Kamis, 27 Juli 2023 kemarin menyebut ini adalah yang pertama kali di Indonesia dan dilakukan di Riau.

 

"Ini pertama kali di Indonesia. Jadi, kalau nanti ini berhasil akan ada 126 sumur lagi yang direncanakan. Mohon doa restu karena pengeborannya tidak satu dua kilo, tapi tiga kilo ke bawah,' ucapnya.

 

Ia berharap kedepan Riau bisa menjadi produksi minyak terbesar di Indonesia. Disinggung yang perlu diperbaiki, Syamsuar enggan merincikan. 

 

Untuk diketahui, rencana operasi pengeboran sumur eksplorasi MNK Gulamo akan menggunakan rig PDSI #42.3/N1500-E berukuran besar dengan tenaga 1.500 horsepower (HP). Sebagai pembanding, operasi eksplorasi dan eksploitasi migas konvensional di wilayah kerja Rokan umumnya menggunakan rig 350 HP, 550 HP, dan 750 HP.

 

Diperlukan area wellpad (lokasi eksplorasi) yang cukup luas, lebih kurang 2,5 hektare atau 2,5 kali lebih luas dari wellpad pada umumnya. Pada tahap pengembangan nantinya wellpad ini dapat mengakomodasi sekitar delapan kepala sumur.


 

 

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrin menyebut ekplorasi Gulamo di Rohil salah satunya guna mewujudkan Indonesia zero emisi tahun 2060, konversi energi perlu dilakukan, menimbang jumlah energi fosil yang terbatas. Oleh karena itu, peralihan ini perlu dipersiapkan sejak dini.

 

"Disatu sisi kita harus meningkatkan produksi migas kita. Dilain sisi kita harus melakukan konversi elektifikasi, bagaimana kita bisa mengurangi kebutuhan LPG kita,” urainya.