RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Kamsol, mengatakan jumlah guru honorer di Bumi Lancang Kuning cukup tinggi.
"Kelebihan guru honor ini ada sekitar seribu lebih. Guru ini logos tanpa penempatan dalam arti tetap jadi guru namun jam mengajarnya tidak ada," ujarnya.
Guru honorer yang dapat diangkat menjadi PPPK harus memiliki memiliki 24 jam mengajar sesuai bidang studinya. Guru honorer yang mengajar di luar jam tersebut atau tidak linear tidak akan dihitung sebagai jam mengajar yang ditetapkan pemerintah tersebut.
"Sehingga, kami alihkan mereka (guru) tersebut dialihkan ke jam-jam yang kosong atau tak ada. Paling banyak SMK ini, guru-guru produktif makin lama makin berkurang," ungkapnya.
Kamsol mengatakan guru adaptif akan ditawarkan melalui seleksi atau sekolah kembali. Para guru ini nantinya yang akan dilatih di Universitas Negeri Padang (UNP).
"Seperti yang disampaikan kampus UNP minimal D1 atau D2. Tapi itu diakui sehingga bisa mengajar di SMK dan dapat sertifikasi. Kemungkinan jika ada pengangkatan bisa naik jenjang karirnya ke P3K ataupun PNS," tambahnya.
Pada 2023 ini, Kamsol berujar pihaknya sedang mengupayakan agar guru honorer mendapat pendidikan kembali. Gubernur Riau, Syamsuar, bahkan telah bertemu dengan Rektor UNP untuk menindaklanjuti hal ini dan membentuk tim.