Ratusan bendera partai Golkar berjejer di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru. Bendera berwarna kuning dipasang di median jalan protokol sejak beberapa waktu lalu/Riau Online/Laras Olivia
(Riau Online/Laras Olivia)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) disinyalir akan melahirkan solusi turunnya elektabilitas Partai Golkar jelas Pemilu 2024. Munaslub ini juga dinilai sebagai momentum evaluasi kinerja Ketua Umum Airlangga.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Golkar Riau, Ikhsan, menegaskan Partai Golkar Riau fokus untuk Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Kami fokus ke Pileg dan Pilpres dulu,” kata Ikhsan, Kamis, 13 Juli 2023.
Soal evaluasi kinerja, kata Ikhsan, akan dibahas Musyawarah Nasional (Munas) dan Musyawarah Daerah (Musda). Ia menambahkan, untuk Pilpres ini masih sejalan pasca rapat kerja nasional (Rakernas) beberapa waktu lalu.
"Soal evaluasi nanti di Munas, Musda dan lain-lain. Unntuk Pilpres kami masih sesuai hasil Rakernas, di mana sudah diputuskan Pilpres diserahkan sepenuhnya kepada Ketum memutuskan siapa calon presiden dan calon wakil presiden," kata Ikhsan.
Ikhsan mengaku, sampai saat ini Partai Golkar masih tetap solid. "Kami tetap solid, dan berharap seluruh kader tetap solid. Kami lagi fokus persiapan Pileg," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Korbid Polhukam DPP Partai Golkar 2016-2017, Yorrys Raweyai, menilai musyawarah nasional luar biasa (munaslub) merupakan jalan keluar untuk melahirkan solusi dari persoalan turunnya elektabilitas Partai Golkar jelang Pemilu 2024. Munaslub juga dianggap sebagai momentum untuk mengevaluasi kerja sang ketua umum yang tak cukup mampu mendongkrak Partai Golkar.
"Selain tidak haram, munaslub juga memungkinkan untuk melahirkan solusi-solusi strategis jangka pendek yang boleh jadi sulit lahir dalam situasi kepemimpinan Airlangga," kata Yorrys dalam keterangannya.
Yorrys mengatakan, pelaksanaan munaslub akan lebih bermanfaat daripada mempertahankan kepemimpinan Airlangga Hartato. Dia merasa khawatir jika kondisi yang ada seperti saat ini terus dibiarkan, yang justru bakal terus membuat partai berlambang pohon beringin itu semakin terpuruk.
Di samping itu, dia juga berpandangan jika pihak-pihak yang menolak pelaksanaan munaslub adalah pihak yang senang dengan kegagalan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga.
"Jika ada pihak yang menyatakan Partai Golkar saat ini sedang 'baik-baik saja', maka mungkin pernyataan tersebut muncul dari mereka yang senang dengan kegagalan-kegagalan yang terus berulang," kata dia.