Golkar Minta Ganti Ketum, Airlangga Terancam Gagal Nyapres hingga Nama Luhut Disebut

Airlangga-Hartarto5.jpg
(riau online/Bagus Pribadi)

RIAU ONLINE - Partai Golkar tengah dilanda kekisruhan. Kinerja Airlangga Hartarto sebagai pucuk pimpinan partai mulai dipertanyakan. Posisinya sebagai ketua umum dan calon presden (capres) dari Partai Golkar pun terancam.

Sejumlah tokoh senior Golkar bahkan meminta DPP Golkar menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk mengganti Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar dalam munaslab pada Selasa, 20 Desember 2017, menggantikan Setya Novanto. Melalui Munas 2019, Airlangga pun diusung menjadi calon presiden 2024.

Namun hingga kini arah politik Golkar masih belum jelas. Golkar belum menentukan sikap akan membentuk poros sendiri atau bergabung dengan koalisi yang sudah terbentuk. Padahal Pilpres 2024 sudah di depan mata.

Terlebih, elektabilitas Airlangga sebagai capres saat ini sangat tidak menjanjikan. Airlangga sulit mengejar popularitas dan elektabilitas kandidat lainnya, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Nama Airlangga hanya berkutat di posisi 10 besar, bahkan sulit untuk menembus 5 besar.

Ketidakpastiaan kondisi Airlangga ini membuat elite Golkar yang tergabung dalam Dewan Pakar menggelar Rapat Pleno pada Minggu, 9 Juli 2023. Hasilnya, tiga rekomendasi yang harus dijalankan Airlangga sebagai Ketum Partai Golkar.

Pertama, Airlangga diminta membentuk poros baru di luar koalisi yang sudah ada. Poros baru dinilai akan menguntungkan kedudukan dan posisi Golkar.

Kedua, Airlangga harus mendeklarasikan diri sebagai capres dari Partai Golkar. Ia pun harus menentukan pasangan calon wakil presidennya sesegera mungkin dengan batas waktu paling lambat sebelum Agustus 2023 berakhir.

Rekomendasi ketiga, Airlangga bersama Golkar menyelenggarakan "Program Airlangga Hartarto Menyapa Rakyat di seluruh Indonesia". Langkah ini tentunya untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024.



Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam, menerima rekomendasi dari eksponen Partai Golkar yang tergabung dalam Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar.

Ridwan menyebut sejumlah tokoh potensial bisa menggantikan posisi Airlangga, jika munaslub terwujud.

Ia lantas menyebutkan sejumlah figur, mulai dari tokoh Golkar yang kini menjabat di pemerintahan, semisal Menko Maritim dan Invesitasi sekaligus Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan.

"Orang yang duduk di pemerintahan, super hebat, siapa yang selevel oleh Pak Airlangga, ya Opung Luhut Binsar Pandjaitan, itu kalau mau dilihat yang super hebat. Kalau Airlangga dibilang tadi menko ya kalau menko itu kan sekarang dia bantu apa itu, marinves, investasi," kata Ridwan, dikutip dari Suara.com, Kamis, 13 Juli 2023.

Desakan untuk mengganti Airlangga sebagai ketum juga datang dari tokoh senior Golkar, Lawrence T.P Siburian. Ia meminta DPP Golkar menggelar munaslub untuk mengganti Airlangga.

Ia menyebut elektabilitas Golkar yang mengalami tren penurunan dari beberapa hasil survei menjadi salah satu alasan munaslub dapat digelar untuk menggantikan Airlangga.

Lawrence juga menyinggung ambisi politik Airlangga Hartarto yang memaksakan diri sebagai capres sangat tidak realistis. Hal itu seiring dengan kecilnya popularitas dan elektabilitas Airlangga dalam berbagai survei terakhir.

Sejak diputuskan sebagai capres Golkar, Airlangga disebut belum melakukan apapun. Menurut Lawrence, Airlangga selama menjabat hanya memberikan kesempatan abgi orang-orang dekatnya yang menjadi kurang baik bagi organisasi Golkar.

"Sejak semula Pak Airlangga jadi menteri merangkap Ketum Golkar, saya sampaikan ke beliau, sebaiknya beliau pilih salah satu saja. Apakah menteri atau ketum partai. Karena karakter menteri dan ketum partai berbeda," ujar Lawrence dalam forum 'Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar' di Hotel Sultan, Jakarta pada Rabu, 12 Juli 2023.

Ketua DPP Partai Golkar, Lamhot Sianga, turut mengutarakan pendapat berbeda. Ia mengklaim bahwa kondisi internal partainya kondusif dan solid dari struktur tingkat bawah sampai pusat. Lam

Lamhot mengatakan desakan senior Golkar untuk segera menggelar forum munaslub keliru dan mengada-ada. Ia menilai bahwa semua kader-kader Golkar tetap satu di bawah kepemimpinan Airlangga.

"Kalau ada oknum beberapa orang kader, ya itu yang sangat keliru," katanya.

Respon senada disampaikan Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus yang menegaskan partainya masih solid mempersiapkan Pemilu 2024 mendatang. Dia menilai rencana menggelar Munaslub sangat jauh karena saat ini Golkar sedang fokus mempersiapkan Pemilu dan Pilpres 2024.

"Kalau bicara Munaslub saya pikir waduh jauh banget. Kita saat ini fokus bagaimana pilpres, pileg, pilkada. Pilkada aja kita sisihkan nanti setelah pileg dengan pilpres. Bagaimana kita bicara Munaslub? Nggak masuk akal kan," ucap Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 11 Juli 2023.