RIAU ONLINE - Seorang TKW asal Cianjur mengalami peristiwa tragis. Bukannya mendapatkan pekerjaan yang layak, TKW bernama Ida (41) itu malah dijadikan budak seks di Dubai. Kisahnya pun viral di media sosial.
Ibu dua anak itu dijebak sindikat untuk menjadi pekerja seks komersial (PSK) di Dubai. Sementara, sosok perekrut Ida, bernama H Rahmat, telah diringkus polisi dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) tersebut.
H Rahmad telah ditetapkan sebagai tersangka. Kini Polisi telah memburu tersangka lainnya bernama Martini.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengungkap awal mula Ida uang merupakan warga Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjebak dalam jerat bisnis prostitusi.
Berawal pada April 2022. Saat itu Ida dijanjikan tersangka H Rahmat untuk bekerja di Timur Tengah sebagai ART. Tersangka kala itu menjanjikan gaji besar kepada korban termasuk menjamin keselamatan kesejahteraan korban jika menjadi ART di Timur Tengah.
Ida yang menyetujui sistem pekerjaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) lalu diberangkat ke Jakarta. Di sanalah Ida bertemu dengan wanita bernama Martini atau Tini untuk proses medical atau pembuatan paspor.
Setelah semua persyarakat PMI, Ida diberangkan ke Timur Tengah pada Mei 2022. Tapi pekerjaan Ida di Timur Tengah cukup berat, ia pun kabur. Dari sini Ida kemudian dijadikan PSK.
Ida kabur dari tempat kerjanya pada Februari 2023 lantara tidak sesuai dengan pekerjaan yang dijanjikan H Rahmat dan Tini. Ida lantas menemui Eka yang sama-sama PMI. Eka menjanjikan Ida pekerjaan yang lebih layak.
Tapi nyatanya, Ida malah dijadikan PSK di sebuah apartemen di Dubai. Ponsel Ida pun disita sehingga tidak bisa memberitahu pihak keluarganya.
Salatudin Gayo, kuasa hukum keluarga korban mengungkap bahwa Ida jadi TKW untuk memperbaiki perekonomian keluarga. Ida berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2022 melalui salah seorang sponsor pemberangkatan tenaga kerja ke luar negeri.
Saat berangkat, Ida ditawari kerja di Dubai sebagai asisten rumah tangga (ART). Tapi setelah 2 bulan bekerja, Ida tidak betah karena tidak pernah diberi makan nasi oleh majikannya.
Hal itu sempat dikeluhkan Ida pada suaminya namun dia diminta untuk bersabar. Sebulan kemudian Ida pergi dari rumah majikannya karena ditawari pekerjaan yang lebih baik oleh seorang WNI di Dubai.
Namun tawaran itu ternyata jebakan. Ida justru disekap di apartemen dan dipaksa jadi pelayan seks oleh sindikat. Dalam sehari, Ida diperkosa dan dipaksa melayani banyak pria hidung belang, dilansir dari Suara.com, Minggu, 9 Juli 2023.
Jika salah seorang pelayan seks tersebut sakit, maka akan dibawa ke layanan kesehatan dengan dikawal dua sampai tiga orang mucikari agar tidak bisa melarikan diri.
Kasus ini viral setelah anak Ida, Herawati dan Muhammad Randi Rustandi, meminta bantuan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membantu ibunya pulang ke Tanah Air. Laporan ini disampaikan lewat media sosial setelah keluarga di Indonesia putus hubungan dengan Ida. Keluarga juga melaporkan kepada Kapolda Jawa Barat dan Kapolres Cianjur bahwa Ida sudah dijadikan sebagai PSK di Dubai.
Pihak keluarga juga menjelaskan sudah melaporkan aksi sponsor H Rahmat ke Polres Cianjur lewat LBH Keadilan. Mereka memohon agar Ida segera dipulangkan setelah disekap kelompok perdagangan manusia.
"Ibu kami (Ida) terakhir (berkomunikasi) dengan kami menyampaikan bahwa dia disekap oleh kelompok perdagangan orang yang dijadikan pelayan seks. Kami tidak bisa menghubungi dan berkomunikasi dengan Ibu kami," kata keluarga.