RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sejumlah permasalahan muncul di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru. Terbaru yakni, puluhan dokter sempat mogok beberapa waktu lalu meminta uang jasa pelayanan (jaspel) dibayarkan oleh manajemen RSD Madani.
Sebanyak 26 dokter spesialis ini menyatakan mosi tidak percaya dan menyampaikan keluhan sesuai surat pernyataan sikap. Satu di antaranya sulit untuk berkomunikasi dengan Direktur RSD Madani.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution memastikan bakal mengevaluasi kinerja Direktur RSD Madani Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra. Dirinya tidak ingin permasalahan internal berimbas pada layanan tidak optimal.
"Pasti, kita akan evaluasi pasca serangkaian kisruh yang terjadi di rumah sakit tersebut," tegasnya, Selasa 4 Juli 2023.
Ia menyebut, Inspektorat Kota Pekanbaru akan menelusuri kisruh di RSD Madani. Ia juga angkat bicara soal sejumlah permasalahan di RSD Madani Pekanbaru yang menjadi dasar evaluasi terhadap kinerja Arnaldo.
Indra mengaku sudah bertemu dengan seluruh dokter yang menyampaikan mosi tidak percaya kepada Direktur RSD Madani Pekanbaru. Ia didampingi Kepala BKPSDM Kota Pekanbaru dan Inspektur Inspektorat Kota Pekanbaru dalam pertemuan itu.
"Jasa pelayanan mereka juga belum dibayarkan saat itu, maka kami gelar pertemuan dengan semua pihak untuk membahas masalah di RSD Madani," katanya.
Lebih lanjut Indra juga mengingatkan agar direktur segera menyelesaikan permasalahan internal di rumah sakit. Mulai dari permasalahan jasa pelayanan hingga ketersediaan obat- obatan di rumah sakit Jalan Garuda Sakti tersebut.
Kusus untuk jasa pelayanan, katanya, bakal ada audit dari Inspektorat Kota Pekanbaru untuk memastikan bagian mana yang belum dibayar. Lalu, bagian mana harus dibayarkan segera sehingga harus melalui proses audit.
"Kita sudah perintahkan agar tuntaskan permasalahan jasa pelayanan dan obat-obatan, kita juga audit untuk jasa pelayanan," terangnya.
Indra juga meminta dokter spesialis untuk kembali bertugas melayani masyarakat di poli klinik yang ada di RSD Madani Pekanbaru. "Mereka sudah kita ingatkan agar kembali memberikan layanan, tinggal pembayaran jasa pelayanan dan obat-obatan," jelasnya.
Permasalahan lain sempat muncul yakni terkait pemotongan honor para Tenaga Harian Lepas (THL) di RSD Madani pada tahun 2022 silam. Lalu pada 2021 silam sempat honor para THL menunggak selama tiga bulan.