RIAU ONLINE, PEKANBARU - Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Riau menindaklanjuti kasus sejumlah siswa SMA/SMK di Pekanbaru yang terindikasi LGBT. Mereka berharap adanya kerjasama dari semua pihak untuk memerangi LGBT yang telah menyasar pelajar.
Terlebih lagi, siswa yang terindikasi LGBT diduga telah terorganisir dalam bentuk komunitas yang dikendalikan di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Mereka juga membuat grup WhatsApp yang beranggotakan siswa terindikasi LGBT.
"Posisi gengnya tidak di sini. Namun, di Batam. Diancam akan dibuka aibnya dan disebar videonya. Datanya ada sama mereka," ungkap Kasi Pengaduan PPA Riau, Hendri.
Sementara itu, Kepala UPT PPA Riau, Sakinah, mengatakan dikhawatirkan LGBT dapat merambah ke siswa tingkat SD. Ia berharap semua pihak dapat bekejasama mencegah siswa di Pekanbaru terpapar perilaku menyimpang ini.
"LGBT merambah ke pelajar. Tidak hanya SMP dan SMA, ada juga yang SD. Ini tidak hanya menjadi tugas guru namun juga orangtua. Yang jelas ada dua sekolah tingkat SMA/SMK di Pekanbaru yang terindikasi," kata , Senin, 29 Mei 2023.
Sakinah mengatakan perlu adanya terapi massal untuk siswa yang terindikasi LGBT, seperti psikolog hingga pemuka agama. Selain itu, kata Sakinah dibutuhkan pula pembangunan karakter pada generasi muda.
"Pembangunan karakter inilah yang perlu dibangun pada generasi muda. Ini berasal dari luar negeri dan kita tidak tahu misi siapa, bisa saja ini menghancurkan Indonesia. Tugas kita sama-sama dan butuh juga menyediakan posko pengaduan sehingga cepat tertangani," tegasnya.