Korban Kabut Asap Riau 2015 Suarakan Gerakan Melawan Karhutla

anak-anak-kampanye-riau-bebas-asap.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah seniman dan pegiat lingkungan di Kota Pekanbaru melakukan kampanye Riau Bebas Asap 2023 di Tugu Zapin, yang menjadi area car free day (CFD), Minggu, 28 Mei 2023. 

Mereka yang tergabung dari Gerakan Menolak Asap (Gemas), membentangkan sebuah spanduk besar untuk mengingatkan ancaman karhutla dan bencana asap di Riau. 

Tak tanggung-tanggung, Tugu Zapin tak luput dari coretan sejumlah seniman. Hampir 90 persen Tugu Zapin dilapisi plastik dengan coretan layaknya api karhutla yang menyala.

Salah satu koalisi Gemas, Aldo, mengatakan bahwa mereka yang berkumpul menyuarakan kampanye ini merupakan korban polusi asap karhutla yang diduga dilakukan korporasi dan cukong.

"Perlawanan ini demi anak-anak kami generasi penerus bangsa agar hidup mereka di masa depan tanpa polusi asap, tanpa lingkungan tercemar, tanpa hutan dirusak," tegasnya.


Tak hanya itu, el nino yang melanda Provinsi Riau turut menjadi ancaman akan terjadinya

karhutla dan kabut asap. Terlebih lagi, pada 2015 dan 2019 lalu masyarakat Riau harus bertahan di tengah kabut asap dan sesak napas hingga ancaman penyakit ISPA akibat karhutla yang merajalela.

"Hari ini, kita korban polusi asap kembali berkumpul di Tugu Zapin, di depan kantor Gubernur Riau, hendak menyatakan perlawanan kepada para pembesar negeri ini yang membiarkan korporasi dan cukong terus membakar hutan dan lahan. Bahkan, membakar negeri ini demi keuntungan ekonomi semata-mata demi kepentingan pribadi dan kelompok tertentu," terangnya.

Gemas juga menyatakan sikap perlawanan kepada lembaga jasa keuangan terutama perbankan, yang terus menerus menggunakan dana rakyat yang disimpan di bank untuk diberikan kepada pembakar hutan dan lahan.