Keluarga Sarwo saat di Mapolsek Payung Sekaki didampingi Awak Media membuat laporan pengaduan tapi ditolak, Jumat, 11 Mei 2023 malam/Riau Online/Defri Candra
(Riau Online/Defri Candra)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Warga Pekanbaru mengaku kecewa dengan pelayanan di Polsek Payung Sekaki Pekanbaru.
Setelah menunggu empat jam lebih, warga atas nama Sarwo yang ingin membuat laporan pemukulan, pengancaman pembunuhan serta penahanan gerobak dagangannya, diabaikan oleh Polsek Payung Sekaki.
Siti Wahyuni yang merupakan anak Sarwo menceritakan kronologis kejadian Polsek Payung Sekaki menolak laporannya tersebut.
"Awalnya gerobak bapak saya ditahan sama Terlapor sekaligus pemilik motor yang dipakai pegawai bapak saya. Alasannya ditahan karena motor yang dipinjam bapak dibawa kabur oleh pegawai bapak yang baru satu hari bekerja," ujar Siti, Sabtu, 13 Mei 2023 dinihari.
Lanjut Siti, karena motornya hilang, terlapor menahan gerobak bakpao milik Sarwo dan meminta Sarwo untuk datang ke rumah terlapor.
"Selanjutnya saya bersama bapak datang ke rumah terlapor di Jalan Pembangunan, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru. Tapi tidak ada kesepakatan hingga gerobak bakpao bapak ditahan di sana dan bapak saya malah dipukul dua kali."
"Tidak hanya dipukul, bapak saya juga diancam akan disiram bensin dan dibakar hidup-hidup lewat pesan singkat WhatsApp," terang Siti sambil berurai air mata.
Atas ancaman tersebut dan gerobaknya ditahan dan tidak dikembalikan, keluarga Sarwo sudah membuat laporan ke Polsek Senapelan karena rumahnya dekat dari sana.
Karena proses penahanan gerobak milik Sarwo ada di Wilayah Hukum Polsek Payung Sekaki, Polsek Senapelan mengarahkan ke Polsek Payung Sekaki.
"Saat itu kejadiannya terjadi pada, Kamis, 11 Mei 2023 sore. Selanjutnya saya, Bapak, dan ibu pergi ke Polsek Payung Sekaki membuat laporan. Tapi kata petugas di sana, tunggu 1 x 24 jam," lanjut Siti.
"Okelah saya tunggu, ke keesokan harinya saya datang bersama bapak dan ibu lagi ke Polsek Payung Sekaki pukul 16.00 WIB. Sampai dengan pukul 20.00 WIB, kami ingin membuat laporan tidak dilayani dengan baik, diabaikan dan bahkan dibentak-bentak oleh petugas," tambah Siti.
Hingga akhirnya laporan Siti dan keluarga tidak diterima Polsek Payung Sekaki dirinya pergi ke Polresta Pekanbaru Pukul 13.00 WIB, dan membuat laporan di sana
"Kami hanya kecewa, kenapa kami melapor diabaikan Polisi di Polsek Payung Sekaki. Empat jam menunggu. Dan yang kami laporkan juga melaporkan kami ke Polsek Payung Sekaki dan malah diterima secara langsung."
"Dia melaporkan kami karena telah bapak menggelapkan motor miliknya, padahal motornya dibawa kabur pegawai bapak dan bapak saya dituduh bersekongkol dengan pencuri tersebut," sebut Siti.
Siti juga menjelaskan kalau dirinya ingin saja berdamai dengan terlapor, namun karena ancaman pembunuhan dan pemukulan membuat dirinya sekeluarga mengurungkan niat untuk damai.