RIAU ONLINE, PEKANBARU - Keberadaan gembel dan pengemis (gepeng) kian menjamur di Kota Pekanbaru sepekan jelang lebaran. Mereka menyebar di sejumlah ruas jalan, lampu merah, hingga pusat perbelanjaan.
Kondisi ini membuat risih sejumlah pengguna jalan. Tidak sedikit di antara gepeng yang mangkal di jalanan merupakan anak-anak usia sekolah. Mereka mengemis, menjual tisu, mengamen hingga menjadi badut jalanan.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Idrus memandang kondisi ini tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat. Gepeng kerap diberikan sumbangan berupa uang ataupun makanan oleh masyarakat.
"Menjelang lebaran ini sudah banyak usaha kita agar tidak lagi ada aktivitas di lampu merah, kita imbau masyarakat jangan memberi (uang), tapi masih tetap juga," ujarnya, Kamis 13 April 2023.
Menurutnya, kebiasaan masyarakat yang gemar memberikan sumbangan kepada pengemis di jalanan jadi satu faktor menjamurnya pengemis di berbagai ruas jalan Pekanbaru.
"Kita mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan sumbangan (uang) kepada pengemis di jalanan," kata Idrus.
Ia mengatakan, tim gabungan dari Dinsos, Satpol PP dan Dishub sudah turun bersama dalam rangka penertiban gepeng khususnya di jalan raya dan lampu merah. Mereka juga menyasar sejumlah lokasi yang kerap dijadikan tempat berkumpulnya gepeng.
"Kita lakukan pendataan, bikin perjanjian untuk tidak diulang lagi karena semua aktivitas di jalan tersebut mengganggu ketertiban. Ini juga demi keselamatan mereka," paparnya.
Dirinya menyebut, gepeng yang terjaring razia tidak hanya dari Kota Pekanbaru melainkan ada yang datang dari daerah lain. Mereka didata oleh petugas dan dikembalikan ke daerah asalnya.
"Yang pendatang akan dipulangkan. Biasanya kami antar, tapi kalau dia dari luar provinsi, nanti dinas provinsi yang akan fasilitasi mereka sampai ke daerah asalnya," pungkasnya.