RIAU ONLINE, PEKANBARU - Hujan es yang mengguyur Kota Pekanbaru pada Sabtu, 25 Maret 2023, merusak payung elektrik di Masjid Agung An-Nur, Jalan Hangtuah. Dua dari enam payung elektrik di masjid megah itu mengalami kerusakan berat.
Enam payung elektrik itu dipasang masing-masing tiga payung di dua sisi masjid. Satu di antaranya tiga payung di sisi kanan masjid tampak belum rampung.
Menurut pantauan RIAU ONLINE, Minggu, 26 Maret 2023, besi payung elektrik itu melengkung ke bawah meski cover telah terpasang. Pekerja dari PT Bersinar Jesstive Mandiri yang menangani proyek ini masih tampak turun naik tangga untuk memasang bagian pengait payung elektrik.
Sementara di sisi kiri masjid, bagian tengah payung elektrik mengalami kerusakan. Tampak cover payung elektrik yang berwarna putih itu rusak cukup berat menyebabkan cover lepas dari pengait. Selain itu, beberapa besi pun tampak turun.
Pekerja di lapangan pun hilir mudik memperbaiki bagian yang rusak. Tak hanya itu, pada bagian payung elektrik yang dianggap rampung, namun petugas masih menyibukkan diri memperbaiki seperti keramik dan lainnya.
Proyek payung elektrik ini mengalami kemoloran dari waktu yang ditentukan. Seharusnya proyek PT Bersinar Jestive Mandiri ini kelar pada Desember 2022 lalu. Namun, hingga dua kali penambahan waktu, proyek ini urung juga rampung.
Sebelumnya, pemanjangan dispensasi waktu pengerjaan proyek senilai Rp 42 miliar itu hingga 50 hari kerja. Kemudian, pemanjangan kedua yakni 40 hari kerja yang ditetapkan sampai 28 Maret 2023. Menjelang dua hari masa kerja berakhir, kondisi di lapangan masih belum juga rampung terlepas dari imbas hujan es.
Belum diketahui, penyebab keterlambatan rampungnya proyek pemasangan payung elektrik masjid di ibukota Riau.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) M. Arief melalui Kepala Bidang Cipta Karya Thomas Larfo Dimiera, mengaku pihaknya turut prihatin dengan kejadian ini.
"Itu akan dirapatkan. Cuma untuk proyek udah selesai 90 persen. Karena bobot terbesar pengerjaan ada di bagian payungnya," tutupnya.
Thomas mengatakan akan membahas waktu perbaikan untuk payung elektrik yang rusak akibat hujan es itu dalam rapat.
"Kami akan rapatkan dan meminta penjelasan terkait perbaikannya. Terkait berapa lama pengerjaan dan seperti apa metodenya," jelasnya.
Dalam pada itu, perihal anggaran, Thomas menyebut, tidak ada anggaran baru, tetap pakai anggaran lama. "Penyedia harus selesaikan proyek tersebut," ujarnya.
Kendati belum rampung sepenuhnya, ditambah adanya perbaikan, Thomas berharap payung elektrik dapat difungsikan saat salat Idul Fitri 1444 H tahun ini.
"Mohon doa dan dukungannya," katanya.