RIAU ONLINE, PEKANBARU- Tradisi Petang Belimau sudah akrab diselenggarakan masyarakat saat menyambut bulan suci Ramadan. Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mendukung tradisi ini menjadi event provinsi bahkan nasional.
"Ini menandakan masih dirawatnya tradisi menyambut bulan Ramadan. Mari kita budayakan tradisi lokal kita, semoga ini bisa dilirik hingga menjadi even tingkat nasional," ujar Muflihun dalam sambutannya di kegiatan Petang Belimau, Rabu 22 Maret 2023, petang.
Dirinya menyebut bahwa Petang Belimau ini satu budaya yang harus kita lestarikan. Maka itu, Muflihun berharap dukungan masyarakat dan semua pihak supaya ke depannya even wisata Petang Belimau bisa lebih meriah lagi.
Petang Belimau akhirnya kembali diselenggarakan setelah sempat tiga tahun berhenti. Masyarakat pun antusas meramaikan Petang Belimau di area Rumah Singgah Tuan Kadi, Kota Pekanbaru.
Rombongan Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mengikuti arak-arakan menuju lokasi penyelenggaraan Petang Belimau. Ia didampingi istri berjalan menuju lokasi Petang Belimau yang berada di tepian Sungai Siak.
Ia berjalan dari Masjid Raya Pekanbaru di Senapelan menuju lokasi penyelenggaraan Petang Belimau. Rombongan tampak diiringi bunyi kompang menyusuri Jalan Dagang. Masyarakat juga tampak menyapa Pj Wali Kota Pekanbaru yang melintasi pemukiman warga.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pekanbaru, Masriyah bersyukur pada tahun ini tradisi Petang Belimau kembali digelar. Maklum tradisi ini tidak digelar sejak 2019 akibat pandemi Covid-19.
Masriyah menyebut, pada momen Petang Belimau tidak hanya diwarnai tradisi belimau. Tapi juga diisi dengan penampilan dari aneka permainan tradisional seperti gasing, congkak, engrang dan permainan tradisional lainnya.
Setelah rangkaian penampilan budaya, dilanjutkan memandikan anak yatim dengan air limau. Adanya prosesi memandikan anak yatim ini sebagai simbol belimau jelang Ramadan. "Jadi, ada beberapa anak ikut balimau secara simbolis bersama Pj Wali Kota Pekanbaru dan forkopimda," terang Masriyah.
Menurutnya, ada beberapa anak yatim yang ikut dimandikan. Mereka juga menerima perlengkapan salat dan santunan sebagai bentuk berbagi kebahagiaan jelang Ramadan.
Masyarakat pun begitu antusias saat air mengguyur dari nosel tim Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru. Mereka dari segala usia bergembira menikmati guyuran air di area di tepian Sungai Siak.