Gas Melon Mulai Hilang di Pangkalan, Oknum Seenaknya Naikkan Harga

gas-melon2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Keberadaan gas elpiji 3 kilo mulai sulit ditemui di sejumlah pangkalan di Kota Pekanbaru. Hal ini dikeluhkan sejumlah masyarakat yang menggunakan gas subsidi tiap harinya.

 

Seperti Azmi (43) warga Jalan Tengku Bey. Dirinya mengaku terpaksa membeli gas elpiji 3 Kg di pengecer lantaran di pangkalan tempatnya biasa beli gas tidak tersedia stok gas melon ini.

 

"Biasanya beli di pangkalan, tapi kosong. Katanya pangkalan udah 10 hari tak terima pasokan gas. Terpaksa lah beli di warung harian," keluhnya, Kamis 16 Maret 2023.

 

Hal sama diungkapkan Rika (32), warga Jalan Kelapa Sawit. Ia mengaku terpaksa membeli gas 3 Kg di pengecer. Namun harga gas subsidi tersebut jauh jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 18 ribu.

 

"Awal bulan Maret eceran masih dijual Rp 23 ribu, Senin kemarin udah melonjak jadi Rp 27 ribu. Penjualnya bilang ngambilnya jauh di Pandau," paparnya.

 

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru sebelumnya sudah memperingatkan pengecer tabung  gas subsidi agar tidak menjual dengan harga jauh di atas HET.

 

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengimbau masyarakat untuk melaporkan hal itu ke dinas terkait juga menemukan oknum menjual  gas elpiji 3 kilogram di atas HET.



 

"Kita siap menerima laporan dari masyarakat, bila mendapati adanya oknum menjual gas elpiji tiga kilogram di atas HET," tegasnya.

 

Menurutnya, tim dari Disperindag bakal menindak oknum yang menjual gas elpiji bagi masyarakat miskin di atas HET. Ia juga mengingatkan agar tidak ada pengelola pangkalan yang menjual gas elpiji di atas HET

 

 

 

Lebih lanjut Zulhelmi menyampaikan bahwa mereka bakal melakukan pemantauan ke lapangan. Pemantauan ini guna memastikan penyaluran gas elpiji subsidi agar tepat sasaran.

 

"Bila nanti ada pelanggaran, kita bakal tindak pangkalan gas melalui agen yang menyalurkan gas subsidi itu," pungkasnya.