Pelayanan Parkir di Pekanbaru Dinilai Membaik, Tapi Masih Menyisakan PR

Kepala-Dinas-Perhubungan-Kota-Pekanbaru-Yuliarso1.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penyelenggaraan layanan parkir di Kota Pekanbaru selama dua tahun ini dinilai membaik. Meskipun begitu, pelayanan perparkiran di Kota Pekanbaru didorong harus naik tingkat.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution dalam diskusi publik membahas Evaluasi Penyelenggaraan Perparkiran di Kota Pekanbaru, Selasa, 7 Maret 2023.

"Ini upaya kita untuk meminta partisipasi dari stakeholder terkait mengevaluasi parkir. Kalau dari segi pendapatan daerah, saat ini lebih baik karena targetnya jelas," ujarnya.

Indra menyebut, masih ada sejumlah pekerjaan rumah atau PR yang harus dibenahi. Satu PR yakni belum optimalnya pembayaran jasa layanan parkir secara non tunai. 

Target tahap awal penerapan pembayaran secara non tunai ini ada 500 alat berupa Electronic Data Capture (EDC). Namun yang digunakan baru sekitar 150 alat EDC sepanjang dua tahun ini.

"Kita bagaimana parkir bisa bergeser dari pembayaran biasa ke digital, mungkin ke depan ada mesin pembayaran parkir digital. Kita benahi satu persatu, mulai dari jukir. Jangan sampai ada jukir liar,"  ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan terkait antisipasi potensi kebocoran pendapatan dari sektor perparkiran. Hal ini mesti jadi catatan dalam evaluasi pengelolaan parkir untuk ke depan.



Indra sangat berharap layanan parkir lebih tertib dari juru parkir liar. Keberadaan parkir liar tentu menimbulkan potensi kebocoran untuk pendapatan daerah daru sektor parkir.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Yuliarso tidak menampik masih ada kekurangan dalam layanan perparkiran di Kota Pekanbaru. Ia mengakui belum semua ruas jalan menerapkan pembayaran digital di Kota Pekanbaru.

Dirinya juga menyadari bahwa fasilitas penunjang layanan parkir belum optimal. Satu di antaranya marka parkir di beberapa titik masih dalam kondisi rusak dan masih mengalami perbaikan.

Belum lagi yang menjadi lokasi proyek pembangunan IPAL. "Ada rencana kita lakukan perbaikan marka, setelah ruas jalan itu diperbaiki," ungkapnya.

Yuliarso juga menyadari bahwa jukir yang belum memakai atribut. Ia sudah menegur pengelola agar mengingatkan jukir mengenakan atribut saat bertugas.

"Seharusnya para jukir bisa memakai atribut. Semua ini bakal jadi catatan tersendiri bagi kami," paparnya 

Selain itu, ada juga kelebihan pengelolaan parkir saat ini yakni pendapatan parkir lebih pasti. Pendapatan dari sektor parkir tahun 2023 ditargetkan mencapai Rp 16,5 miliar.

Sedangkan capaian jasa layanan parkir hingga awal Maret 2023 mencapai Rp 2,5 miliar. Pendapatan daerah dari jasa layanan parkir mencapai Rp 9,7 miliar dengan target Rp 8,7 miliar.