RIAU ONLINE, PEKANBARU - Seorang gadis Pekanbaru, YMA alias Cici, berurai air mata saat mengikrarkan syahadat di Masjid Agung An Nur Pekanbaru usai salat Jumat, 3 Februari 2023.
Saat mengucapkan syahadat, air matanya tak terbendung membasahi kedua pipinya di hadapan pengurus Mualaf Center An Nur, Rubianto.
Cici yang memutuskan memeluk agama Islam harus rela dikucilkan pihak keluarga karena mengambil pilihan dan berbeda keyakinan dengan kedua orang tuanya.
Sebelum memeluk agama Islam, Cici diminta Rubianto untuk mengungkapkan alasannya masuk Islam.
"Saat itu saya sering main media sosial, ketika itu saya sering mendengar pengajian yang lewat di beranda. Setelah saya sering dengar lantunan ayat Alquran, saya tertarik untuk masuknya," ujar Cici dengan berurai air mata.
Namun, keputusan Cici masuk Islam tidak mendapat restu dari pihak keluarga. Bahkan keluarganya akan mengucilkan Cici jika tetap memilih Islam.
"Saya harus terpaksa dikucilkan karena berbeda keyakinan. Sehingga saya tidak memberi tahu orang tua saya masuk Islam," paparnya.
Mendengar alasan ini, Rubianto meminta Cici untuk tetap hormat dan patuh kepada orang tua.
"Meskipun berbeda keyakinan, tetap patuhi dan hormati orang tua. Karena itu adalah ajaran Islam berbakti kepada orang tua," ujar Rubianto kepada cici.
Selanjutnya, Rubianto juga berpesan dan meminta kepada Cici untuk terus belajar tentang Islam terutama ibadah Salat.
"Minimal cici harus hafal bacaan salat, ayat pendek, cara berwudhu serta menutup aurat. Istiqomah dalam memeluk Islam dan sehabis ini jangan lupa mandi besar dengan niat masuk Islam," pungkasnya.
Usai membaca syahadat Cici mendapat bingkisan dari Mualaf Center An Nur berupa perlengkapan salat.