RIAU ONLINE - Bai Chongxi yang dikenal pula sebagai Pai Ch'ung-hsi, merupakan jenderal muslim yang Menteri Pertahanan Pertama Republik Tiongkong pertama. Chongxi memang berasal dari etnis Hui, namun ternyata seorang muslim.
Leluhur Chongxi, seperti Laksama Cheng Ho, seorang ekspatriat asal Iran yang pindah ke Tiongkok dan mengadopsi budaya di sana. Keluarga Chongxi bahkan masih cukup tradisionalis dengan memberikan Chongxi nama kedewasaan, Jiansheng.
Chongxi muda pernah bergabung dengan Tongmenghui atau Kuomintang. Ia kemudian ikut dalam ketentaraan Republik Tiongkok. Kendati demikian, Chongxi termasuk pihak yang memprotes pembajakan Republik yang dilakukan Yuan Shikai membajak dan kembali mendirikan Kekaisaran.
Chongxi, setelah Yuan Shikai tutup usia, ikut menumbangkan Hulubalang Guangxi. Ketika itu ia bahkan menjabat Kepala Staf Utama dalam Ekspedisi Utara yang dinisaisi Chiang Kai Shek, untuk menyatukan Tiongkok.
Kelihaiannya dalam strategi militer membuat Chongxi dijuluki Xiao Zhuge atau Zhuge Liang Muda, sebagaimana dimuat dalam Twitter Neo Historia Indonesia.
Kendati begitu, ternyata hubungan Chongxi dengan Chiang yang otoriter tak selalu mulus. Kala Perang Dataran Tengah pada 1930, ia bersama Li Zongren mendukung aliansi panglima perang yang beroposisi terhadap Chiang, kemudian berbalik mendukung Chiang dalam Perang Sino-Jepang Kedua, dan Perang Saudara Tiongkok.
Sejak 1946, Bai Chongxi yang beragama Islam Ahlussunnah mazhab Hanafi itu menjabat Menteri Pertahanan Pertama Republik Tiongkok hingga 1948.
Chongxi kemudian ikut bersama Chiang ke Taiwan setelah kalah dari Mao Zedong. Di pulau itu pula sang jenderal tutup usia pada 1966.