Masyarakat yang bermukim di Komplek Trans Jasa Industri di Jalan Cipta Karya, Pekanbaru, sejak sebulan terakhir ini mulai bersih-bersih kampung
(Istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat yang bermukim di Komplek Trans Jasa Industri di Jalan Cipta Karya, Pekanbaru, sejak sebulan terakhir ini mulai bersih-bersih kampung. Bagaimana tidak? Pada perayaan HUT Transmigrasi ke-32 ini panitia mengangkat tema lingkungan dan keamanan.
Bersih kampung sendiri telah dilaksanakan sejak Desember lalu. Seluruh masyarakat yang bermukim di Komplek Trans Industri itu bergotong royong di rumah, lingkungan dan fasilitas umum.
Tidak hanya masyarakat saja, keterlibatan Babinsa, Bhabinkamtibmas dan perangkat RT/RW setempat tentu menjadi pelopor di masyarakat. Termasuk keterlibatan tokoh masyarakat yang sudah bermukim di Trans Jasa Industri sejak tahun 90-an lalu.
Khusus perayaan HUT Trans Jasa Industri ke-32, panitia turut melibatkan berbagai stakeholder. Khususnya dalam event-event olahraga seperti voli, mini soccer, domino, masak nasi goreng dan kebersihan khusus perumahan sudah dimulai pada Desember 2022 lalu dan puncaknya pada 15 Januari besok.
"Yang paling penting dalam kegiatan HUT Trans ini adalah jalan santai di lingkungan kami. Sebab jalan santai dikemas dengan peserta wajib bawa sampah yang dilewati sebagai bentuk menjaga lingkungan," ujar Ketua Panitia, Raja Adil Siregar kepada wartawan, Kamis, 12 Januari 2023.
Sementara terkait lomba kebersihan untuk rumah, panitia melibatkan juri dari tingkat kelurahan setempat. Juri berjalan dengan didampingi tokoh masyarakat menilai tiap rumah yang ada di komplek tersebut.
Beberapa kategori penilaian rumah sehat di antaranya adalah kebersihan halaman, selokan, sampah plastik dan ketersediaan tong sampah. Beberapa kategori itu dinilai akan menjadi tradisi baru di lingkungan itu setelah acara usai.
"Kita mau kebersihan dan jaga lingkungan ini tidak hanya karena ada lomba saja. Ya kami tahu bahwa kebersihan juga ini telah menjadi tradisi masyarakat yang tinggal di Trans Jasa Industri sejak dahulu," katanya.
Hanya saja, momentum perayaan HUT ke-32 Trans Jasa Industri menjadi peluang mematangkan budaya gotong royong dan kebersihan kampung. Di mana di komplek yang dihuni sekitar 500 an jiwa itu tercatat hidup dengan budaya gotong royong.
Khusus untuk kebersihan lingkungan dan kerapian, panitia juga melibatkan berbagai stakeholder seperti UP3 PLN Pekanbaru, Polda Riau, Polresta Pekanbaru. Untuk PLN dilibatkan untuk merapikan jaringan yang ada di fasilitas umum.
Selain itu panitia juga turut melibatkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru. Di mana program tersebut sejalan dengan cita-cita dan program yang jadi prioritas Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun saat ini.
"Prinsipnya kami ingin menjadi pelopor kebersihan lingkungan di Kota Pekanbaru. Tentu pemerintah tak bisa bekerja sendiri, masyarakat juga harus terlibat menjaga lingkungan, menjaga kebersihan dimulai dari rumah masing-masing dan kami siap memulai itu," katanya.
Terpisah Ketua RW 10 Sialang Munggu Pekanbaru, Yuli Wendri Tanjung mengaku sangat mendukung kegiatan masyarakat. Terutama soal kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian HUT Trans Jasa Industri Ke-32.
"Sebenarnya itu gerakan tokoh masyarakat dan pemuda setempat. Kebetulan waktu itu saya lihat semangatnya positif dan kita antisipasi narkoba. Kegiatan positif seperti voli, rumah sehat, mini soccer dan terakhir jalan santai tentu kita dukung," kata Wendri.
"Kita juga di support dari Polda, Polres juga karena memang positif kegiatannya. Kita lihat positif, ya kita suport karena salah satu acaranya ada kebersihan rumah dan tim juri dari kelurahan, TNI dan Polri juga terlibat. Tujuannya agar masyarakat punya tanggung jawab untuk lingkungan masing-masing," kata Wendri.