RIAU ONLINE - Jagat maya tengah dihebohkan teriakan misterius dari seorang wanita seperti kesakitan dan disiksa. Cerita ini diungkap oleh pemilik akun TikTok @Lawoni5 yang mengaku mendengar teriakan misterius tersebut.
Konten dalam bentuk video itu diunggah sejak 1 Januari 2023. Dijelaskan lokasi video tersebut di Gedung Planet Extension Tower, Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Bangunan itu merupakan gedung kosong.
Si perekem video mengeluh karena tak mendapatkan respon dari petugas saat ia menghubungi nomor darurat 112.
"Jam 02.00 an nggak bisa tidur akhirnya ngeteh di balkon nggak lama dengar suara cewek teriak-teriak histeris minta tolong dari gedung seberang abis itu dibarengi suara cowok teriak," tulis akun tersebut, dikutip Batamnews, jaringan RIAU ONLINE, Selasa, 3 Januari 2023.
Awalnya pemilik akun tersebut tak menghiraukan suara wanita itu. Namun, suara tersebut lagi-lagi terdengar keras, bahkan semakin histeris meminta pertolongan.
"Awalnya dengerin aja tapi karena makin histeris suaranya langsung ambil hp dan rekam, awalnya ragu tapi beraniin buat telepon nomor darurat 112," sebutnya.
Ia mengaku pihak kepolisian tidak merespon panggilannya di nomor 112. Setelah menceritakan hal tersebut, ia justru dibuat heran dengan jawaban penerima telepon tersebut. Ia malah diarahkan untuk melaporkan kejadian itu ke pihak hotel.
"Telepon 112 jam 02.25 akhirnya dijawab langsung ku ceritakan ke kronologi dan lokasi biar mereka langsung datang cek. Eh 112 malah tanya siapa saja yang dengar suaranya, pas dijawab saya sendiri disuruh bangunin orang buat mastiin pas udah dipastiin jawaban dia malah nggak jelas suruh lapor pihak hotel yang nggak ada hubungannya," kata dia.
Menanggapi kabar ini, Kapolsek Batu Ampar, Kompol Salahuddin, mengatakan pihaknya sudah mengerahkan anggota ke lokasi untuk meminta sejumlah informasi terkait video viral itu. Tapi faktanya, tidak ada peristiwa yang terjadi di lokasi tersebut.
"Kita sudah ke lokasi mencari informasi, sejumlah pihak Security Planet yang saat itu berjaga sudah kita mintain keterangan dan hasilnya tak ada persitiwa apapun yang terjadi," ujar Salahuddin.
Salahuddin mengatakan pihaknya belum pernah menerima laporan kepolisin yang disinyalir penganiayaan kepada seorang wanita tersebut.
"Tak ada laporan kepolisian yang masuk ke kita, tetapi tetap kita cek kesana untuk memastikan," tambahnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt, menyebut bahwa nomor darurat 112 yang dihubungi tersebut bukan milik kepolisian. Ia mengatakan bahwa nomor pengaduan polisi ada di nomor 110.
"Nomor 112 bukan milik polisi, nomor darurat polisi itu 110," terangnya.
Harry juga menyebutkan bahwa video yang viral tersebut belum dapat dipastikan karena yang dihubungi merupakan nomor 112 bukan layanan kepolisian nomor 110.
Namun Harry mengimbau kepada masyarakat agar menghubungi nomor darurat kepolisian di hotline 110 atau media sosial milik polisi.
"Silahkan menghubungi layanan kepolisian ataupun medsos kepolisian maka akan langsung kami respon, dan masyarakat diminta harus bijak dalam bersosial media serta tak langsung memposting suatu konten tanpa melakukan Verifikasi terlebih dahulu," pungkasnya.