Sultan Siak II, Si Muslihat Bermartabat Diajukan sebagai Pahlawan Nasional

Kepala-TP2GD-Profesor-Suwardi.jpg
(TIKA AYU/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) tingkat Provinsi Riau menyampaikan kelanjutan pengajuan Tengku Buwang Asmara atau Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah sebagai pahlawan nasional. 

Kepala TP2GD, Profesor Suwardi, menyebutkan pengajuan Sultan Siak II sebagai pahlawan nasional ini sudah berlangsung sejak 2019, diseminarkan tingkat kabupaten tahun 2021, dan seminar tingkat provinsi dan nasional pada 13 Desember 2022. 

"Insya Allah Itulah yang akan kita laporkan kepada gubernur, mudah-mudahan itu dapat diusulkan setelah diselaraskan semua materi yang sudah disusun oleh pemakalah-pemakalah," ujarnya saat ditemui usai kegiatan audiensi berlangsung di Kantor Gubernur Provinsi Riau, Senin, 26 Desember 2022.

Pensiunan Dosen Sejarah Universitas Negeri Riau (UNRI) itu mengatakan Kementerian Sosial (Kemensos) RI juga sempat jadi pemakalah dalam pengajuan pahlawan nasional in. Pengajuan ini, kata Suwardi sudah memenuhi syarat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2009 dan PP Nomor 35 tahun 2010. 

"Artinya bahannya kita siapkan di sini, nantinya diusulkan dari pemerintah provinsi yang ditandatangani oleh pak gubernur untuk melalui Kementerian Sosial kepada Presiden Republik Indonesia," papar Suwardi. 

Lebih lanjut kata Suwardi, pengajuan Tengku Buawang Asmara sebagai pahlawan nasional karena sumbangsihnya melawan imperialisme Belanda pada 1752 sampai 1760. 



Disebut saat itu Tengku Buwang Asmara hendak memberikan hadiah kepada Logi Company Belanda. Hadiah berupa senjata itu ternyata digunakan di masa itu saat menyerang prajurit-prajurit Belanda di Selat Gantung, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak.

Hal itulah yang membuat sebutan "Muslihat Bermartabat" disematkan pada Tengku Buwang Asmara. Ujung dari perlawanan itu berdampak baik, sebagai pusat kelapa dan sebagai pusat perjuangan bersenjata.

Suwardi menyebut Gubernur Riau, Syamsuar, sangat mendukung bahkan penelitian sudah bergerak saat Syamsuar masih menjabat Bupati Siak sejak 2019 silam.

"Alhamdulillah sangat mendukung tim penyelarasan, penyusunan awal itu menugaskan kami untuk membuat draft buku perjuangan itu," sebutnya. 

Orang nomor satu di Riau itu sangat mengapresiasi kinerja tim TP2GD Riau yang mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk Tengku Buwang Asmara. Menurut Syamsuar hal ini merupakan upaya untuk melestarikan dan menjaga peninggalan sejarah yang akan dikenalkan kepada generasi milenial.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu yang telah mempersiapkan usulan pahlawan nasional ini. Semoga ini menjadi langkah baik untuk menjaga peninggalan sejarah kepada generasi muda kita,” pungkasnya.