RIAU ONLINE, PEKANBARU - Lahan pertanian seluas 200 hektare di puluhan desa di Kabupaten Kepulauan Meranti terendam banjir akibat tingginya curah hujan. Hal ini disampaikan Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Rangsang Barat, Sulaiman.
Sulaiman mengatakan dampak cuaca ekstrem ini tengah dirasakan masyarakat Kepulauan Meranti, khususnya di Kecamatan Rangsang Barat yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka.
"Kita mohon (bantuan, red) beberapa desa di Rangsang Barat itu kewenangan provinsi bukan kewenangan kabupaten dan desa," ujarnya dalam Rapat Kerja (Raker) Penyelenggara Pemerintahan Desa se-Provinsi Riau tahun 2022 pada Kamis, 1 Desember 2022.
Kepala Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat itu menjelaskan, lahan-lahan pertanian sawah di daerah tersebut tak bisa ditanami akibat banjir. Banjir terjadi di beberapa desa di Kecamatan Rangsang Barat, di antaranya Desa Anak Setatah, Desa Segomeng, Desa Sungai Cina, Desa Bina Madu, Desa Mekar Baru, dan Desa Melayu.
Selain curah hujan tinggi, kata Sulaiman kondisi sungai yang mengalami pendangkalan dan penurunan pada tanggul tepi pantai dalam tiga tahun terakhir juga memperparah kondisi Kecamatan Rangsang Barat.