Isu Jual Beli Darah RSUD Arifin Achmad, Syamsuar: Tunjukkan Orangnya

Syamsuar528.jpg
(Bagus Pribadi/RIAUONLINE.CO.ID)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar, buka suara terkait adanya isu jual beli darah di RSUD Arifin Achmad.

Isu mulai mencuat setelah adanya keluarga pasien yang naik pitam, bahkan memecahkan kaca loket pelayanan di rumah sakit tersebut. Pasalnya, pegawai rumah sakit berdalih tak memiliki stok alat pengecekan darah.

"Katanya ada jual beli darah, ya tunjukkan orangnya yang mana. Yang jelas kalau memang ada tentu kami tindak," kata Syamsuar, Senin, 31 Oktober 2022.

Syamsuar mengatakan sangat tidak patut jika memang ada pegawai RSUD Arifin Achmad yang jual beli darah kepada pasien.



"Selama saya menjabat, belum ada dengar ada jual beli darah seperti itu," ujarnya.

Politikus Golkar itu menuturkan Pemprov Riau bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) serta relawan donor darah.

"Belum pernah ada jual beli darah. Kalau memang betul ada tentu kami tindak," tutupnya.

Senada dengan Syamsuar, Direktur Utama RSUD Arifin Achmad, Wan Fajriatul Mamnunah, juga mengatakan selama ini stok darah di RSUD Arifin Ahmad disuplai oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Jika stok darah di PMI tak tersedia, maka kata Fajriatul, ketersedian darah di bank darah RSUD Arifin Ahmad juga akan kosong.

Ia melanjutkan, stok darah yang tidak tersedia akan diinformasikan kepada keluarga pasien yang membutuhkan agar segera mencari pendonor. Namun, keluarga pasien akan diinformasikan kembali ketika darah yang dibutuhkan tersedia dari PMI.

"Tidak ada istilahnya tadi jual beli darah itu nggak ada karena kebutuhan darah itu pasti PMI yang akan menginformasikan ke kami," tegasnya.