RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar, mengungkap wacana pengolahan minyak makan merah yang sedang diuji coba.
Syamsuar menyebut, minyak makan merah saat ini masih dalam pengujian kadar kandungan produk turunan sawit layak konsumsi.
"Jadi begini, kemarin saya diberitahu oleh salah satu direktur dari BUMN di Jakarta waktu acara di Tandun, katanya, sedang uji coba di Medan," ujarnya menjelaskan alasan Riau belum membangun pengolahan minyak makan merah, Jumat, 28 Oktober 2022.
Syamsuar menjelaskan pengujian kadar kandungan dalam minyak makan merah tersebut guna mengetahui ada tidaknya kandungan yang berpengaruh dan memicu kerusakan kesehatan, serta memastikan tidak mengganggu lingkungan dan sebagainya.
"Mudah-mudahan ini bisa secepatnya selesai dan dapat ditawarkan di Indonesia sebab minyak makan ini lebih murah dan menurut mereka kemarin khasiatnya lebih banyak itu mengandung banyak-banyak vitamin," ungkap Syamsuar.
Syamsuar menyebut rencananya pengolahan minyak makan merah di Riau dengan melibatkan pesantren. Namun, pesantren tersebut harus mampu secara permodalan mengingat dibutuhkan modal besar untuk mengolah minyak makan merah.
"Begini kalau ada pesantren yang mampu diberikan kesempatan untuk mengolah karena modalnya itu tidak begitu besar tapi itu kan kita menunggu tunggulah uji cobanya, kalau berhasil maka kita akan terusin emang kemarin kami usulkan," terang Syamsuar.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam kunjungan ke Riau pada 25 Agustus lalu juga sempat mengungkap rencana pembangunan lima pabrik pengolahan minyak makan merah yang digadang-gadang lebih ekonomis.
"Pemerintah provinsi (Pemprov) mendukung, membantu memfasilitasi bagaimana itu bisa berdiri, apalagi Riau sebagai penghasil sawit," ungkap Syamsuar.