RIAUONLINE, PEKANBARU - Seorang wanita warga Pekanbaru bernama Riri Aprilia Kartin mengaku menjadi korban pengeroyokan diduga dilakukan oknum polwan bersama ibunya di kontrakan korban.
Riri mengungkap peristiwa itu melalui video yang diunggah di Instagram pribadinya @ririapriliaaaaa.
Dalam unggahannya, Riri mengatakan telah membuat laporan ke Polda Riau dengan surat: STPL/B/448/IC/2022/SPKT/Riau tertanggal 22 September 2022.
Riri juga memperlihatkan beberapa luka memar di bagian tangan dan kepalanya. Ia menyebut luka itu disebabkan pengeroyokan yang diduga dilakukan oknum polwan bersama ibunya.
Korban mengaku dikeroyok lantaran oknum polwan dan ibuanya tak terima dirinya menjalin hubungan dengan adik polwan tersebut.
"Saya membuat laporan atas pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak (seorang polisi wanita) dan ibu dari pacar saya. Mereka memukul, menjambak dan menampar saya karena mereka tidak terima saya menjalin hubungan dengan adik (polwan) dan anaknya (orang tua)," tulis Riri dalam akun pribadinya.
Atas perbuatan yang diduga dilakukan oleh oknum polwan tersebut, korban membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau dan telah telah diterima.
Korban juga menyebut dirinya dianggap sebagai pelakor oleh oknum polwan dan ibunya, karena berhubungan dengan adik dan anak laki-lakinya. Padahal, adik polwan tersebut belum menikah.
Peristiwa penganiayaan itu, sebut korban, terjadi di rumah kontrakannya. Akibatnya, Ketua RT setempat meninggal dunia lantaran menderita sakit jantung.
"Pak RW komplek perumahan meninggal di tempat karena diteriaki oleh oknum polwan," sebutnya.
Sementara hingga saat ini, belum diketahui identitas oknum polwan yang diduga melakukan penganiayaan tersebut.