Bangunan Cagar Budaya Eks Kediaman Kepala Pelabuhan Pertama Pekanbaru Hampir Roboh

eks-kediaman-kepala-pelabuhan.jpg
(Tika Ayu/Riauonline)

Laporan Tika Ayu

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kondisi bangunan cagar budaya bekas rumah dinas Kepala Pelabuhan dan Kepala Buane pertama di Kota Pekanbaru memprihantikan. Bangunan itu tidak terawat, lembab, usang dan tua.

Dinding beton setiap yang sebagian masih kokoh dipilin berbagi rumputan liar yang menjalar ke penjuru rumah.

Bangunan itu berada di Jalan. Moh Yatim 3, Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru. Diketahui bangunan dengan arstitektur panggung dan didominasi oleh bahan kayu dan beton ini merupakan aset dari lembaga Bea Cukai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Pekanbaru. 

 

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (Kepala KPPBC TMP B) Pekanbaru, Tommy Hutomo, saat ditemui mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau sendiri yang tetapkan bahwa bangunan lawas ini sebagai cagar budaya, dan pihaknya sebagai pemilik aset bangunan sedang menunggu proses revitalisasi. 

 

 

"Kami sudah laporkan aset-aset kami, tapi kalau Pemerintah Daerah (Pemda) ingin menindaklanjuti cagar budaya silahkan dibangun," ungkapnya saat ditemui di depan Gerbang Gudang Bea Cukai Pasar Bawah, Pekanbaru pada Kamis, 22 September 2022.

 

Tommy memaparkan bahwa bangunan yang berdiri tepat di samping Gudang Bea Cukai tegak menghadap Gerbang eks Pelabuhan Pelindo (Pasar Bawah) dengan jarak kurang lebih sekitar 150 meter itu mesti segera ditangani perbaikannya.



 

Bangunan cagar budaya eks kediaman Kepala Pelabuhan dan Kepala Buane Pertama Pekanbaru hampir roboh/Tika Ayu/Riauonline

 

Lantaran kata Tommy, bangunan tua yang menyisakan tulang bangunan itu berisiko roboh.

 

"Kalau enggak (revitalisasi, red) roboh semua takutnya. Kalau sudah roboh membahayakan kita juga," ujarnya. 

 

Untuk menindaklanjuti perbaikan bangunan cagar budaya ini, kata Tommy, tentu menunggu pendanaan dari pemda. Beberapa waktu lalu sempat Bangunan Kepala Pelabuhan dan Kepala Buane ini ditunjuk untuk revitalisasi, dan pihaknya berupaya menyurati guna mengetahui kelanjutan aksi kelestarian budaya itu.

 

Namun hingga kini informasi terakhir yang didapat Tommy adalah prosesnya masih dalam pembahasan dan sedang dirapatkan. 

 

"Kami menunggu. Sekarang kan ndak bisa langsung 'ayok bangun segera' uangnya kalau ndak ada, mereka gak bisa juga," ungkap Tommy sambil tersenyum.

 

Terakhir Tommy berharap karena bangunan aset Bea Cukai Pekanbaru tersebut berstatus cagar budaya baiknya dapat segera diberikan tindakan revitalisasi.

 

"Semakin lama kena hujan kondisi bangun berisiko mengalami kerusakan akut dan jika kondiai bangunan semakin miris kemudian roboh yang ada pembangunan selanjutnya akan semakin sulit lantaran banyak merekonstruksi." akhirnya.