RIAUONLINE, PEKANBARU - Kedua operator angkutan sampah di Pekanbaru, yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Samhana Indah (SHI) dalam tahap evaluasi pada pertengahan tahun 2022 ini. Kinerja keduanya dinilai belum maksimal membersihkan sampah di Kota Pekanbaru.
PT GTJ mengangkut sampah di Zona I dan PT SHI di Zona II. Namun kondisi saat ini masih banyak sampah berserakan di tepi jalan. Padahal keduanya harus memastikan sampah terangkut hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Mulfihun, menilai kinerja kedua operator belum ada perubahan hingga saat ini. Padahal kedua rekanan merupakan operator angkutan sampah yang sama pada tahun 2021.
Muflihun mengatakan, pemerintah kota sudah memanggil kedua operator melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru. Ia menyebut bakal ada pemanggilan lanjutan bila keduanya tidak membenahi kinerja.
"Kita sudah panggil sekali, kalau tidak berhasil ini ya kita akan panggil sekali lagi. Kalau tidak mau ya apa boleh buat," tegasnya, Selasa 13 September 2022.
Menurutnya, pemerintah kota belum memastikan nasib kedua operator. Pihaknya juga belum menentukan sikap bila kedua operator tidak memperbaiki kinerja pengangkutan sampah.
"Kita tentu tidak ingin gegabah, kalau melaksanakan tugas dengan baik, ya lanjut. Kalau ada kekurangan tentu disempurnakan, kita cari jalan tengahnya bagaimana," ujarnya.
Dirinya menjelaskan bahwa sesuai kontrak, mestinya kedua operator memastikan Kota Pekanbaru dalam kondisi bersih. Ia menyebut bahwa mestinya operator mengangkut sampah hingga ke pemukiman masyarakat.
Muflihun menilai kondisi tersebut sebagai bentuk kinerja kedua operator angkutan sampah yang belum optimal. Ia menegaskan bahwa kontrak dengan kedua operator adalah kontak bersih.
"Ini saya tegaskan, kinerja kedua operator masih belum optimal. Kalau kita baca kontrak, pengangkutan sampah sampai ke rumah masyarakat. Kontraknya itu kontrak bersih," tegasnya.