RIAU ONLINE, PEKANBARU-Tiga minggu sudah Olivia tak bisa beraktivitas seperti biasa. Ia mesti menahan rasa sakit yang disebabkan ruam-ruam yang timbul di permukaan kulitnya.
Seminggu terakhir, tubuh kurusnya terpaksa berbaring di rumah. Penyakit yang belum diketahui membuat tubuhnya tak berdaya. Olivia hanya berbaring di lantai rumah dengan alas tipis seadanya.
"Awalnya muncul seperti benjolan, kita pikir bisul. Tapi, semakin menjadi dan menyebar," ujar ayah Olivia, Kosmas Sipahutar saat ditemui RIAUONLINE di Jalan Harapan Jaya, RT 4 RW 4, Kelurahan Bencah Lesung, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Senin 15 Agustus 2022.
Penderitaan bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SD ini kian menjadi lantaran tak ada sosok ibu yang merawat. Dua tahun lalu, sang ibu meninggalkan mereka untuk selamanya.
Kondisi tersebut membuat Kosmas kewalahan mencari cara untuk mengobati putrinya. Belum lagi ada empat orang anaknya yang juga mesti ia perhatikan.
Beruntung, para tetangga dan warga sekitar bersama-sama membantunya demi kesembuhan Olivia. Mereka mencoba berikan obat tradisional untuk penyakit yang diderita Olivia.
"Senin lalu, warga cek ke rumah Olivia. Kita coba beri obat tradisional, kapur sirih dan asam, kita oles. Kalau bisul kan bakal kampes. Tapi esok harinya, tetap tak ada perubahan. Akhirnya kita bawa ke puskesmas terdekat, tanggal 11," ujar seorang warga.
Di puskesmas, dokter angkat tangan dan menyarankan membawa Olivia ke rumah sakit untuk penanganan intensif. Warga pun sempat kebingungan lantaran Olivia belum terdaftar di BPJS.
Olivia bocah perempuan yang menderita penyakit kulit misterius/Laras Olivia/Riau Online
"Kita takutnya langsung dibawa ke rumah sakit nanti tidak bisa menutupi biaya cek darah dan sebagainya. Sedangkan ayahnya hanya punya uang Rp 100 ribu," lanjutnya.
Akhirnya warga berbekal surat keterangan dari RT/RW dan lurah, berangkat ke Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Di sana mereka pun tak mendapat solusi yang membantu.
"Kita minta surat rujukan ke dokter, namun ternyata kuota sudah penuh. Di Diskes, tetap saja dibilang kuota penuh untuk Pekanbaru.
Kami meminta solusi, dia (pihak Diskes kota) sebut, masuk dulu ke BPJS agar biasa dibayarkan," paparnya.
Kosmas menyebut bahwa putrinya terus mengeluhkan rasa sakit. Dengan segala keterbatasan, ia tak putus asa berupaya untuk pengobatan sang putri.
Olivia bocah perempuan yang menderita penyakit kulit misterius/Laras Olivia/Riau Online
Dijemput Pihak RSUD
Kabar ternyang penyakit Olivia tersebar. Senin, 15 Agustus 2022, Direktur RSUD Arifin Achmad beserta staf langsung mengunjungi kediaman Kosmas.
Pihak RSUD datang dengan satu unit mobil dinas dan satu unit ambulans. Tak lama, bapak dan anak warga Jalan Hangtuah Ujung ini bersama-sama pergi menuju rumah sakit.
Dituntun sang ayah, Olivia berpakaian putih menyusuri koridor RSUD. Hanya sang ayah dan seorang staf rumah sakit menemaninya melewati serangkaian proses pendaftaran dan pendataan.
"Olivia harus swab dulu, saya sebagai penjaga juga di-swab," kata Kosmas.
Di tengah penantian, Kosmas sempat dikunjungi beberapa utusan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Dua orang wanita dan seorang pria berpakaian dinas coklat berbincang dengan Kosmas.
Pantauan RIAUONLINE, mereka bertanya seputar sakit yang diderita Olivia. Mereka lantas menyarankan Kosmas untuk segera mengurus BPJS.
"Kalau seperti ini, kita tidak bisa menanggulangi biaya pengobatan. Mestinya harus diurus dulu kartu agar terdaftar. Bapak bisa juga ke Dinkes Kota Pekanbaru agar kemudian diarahkan nanti ke Dinas Sosial," ujar wanita berkerudung kuning kepada Kosmas.
Beruntung, Kosmas masih berada di RSUD. Olivia akhirnya masuk ke ruang periksa. Tim medis mengecek darah, dan Olivia juga diradiografi.
"Karena tadi Direktur RSUD yang datang langsung, akhirnya kami bisa mengurus segala keperluan untuk bisa segera diperiksa. Sekarang sedang diunfus. Sekitar jam 20.00 hasil cek medianya," ujar Kosmas.
Dirinya berterima kasih kepada pihak rumah sakit. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para warga dan tetangga yang membantunya. Kosmas berharap putrinya bisa kembali beraktivitas dan kembali sekolah di SDN 47 Sialang Bungkuk.
Olivia di Mata Warga
Gadis kecil yang bulan depan usianya genap 9 tahun ini dikenal sebagai anak yang rajin. Para tetangga dan teman-teman mengakuinya sebagai anak yang baik.
"Kita juga sangat prihatin. Anak kita si Oliv ini anak baik, rajin dan gigih. Tapi setelah beberapa hari ini ia terbaring. Warga sekitar menjenguk ke rumah. Kita bantu yang terbaik. Kita sudah bikin surat pengantar bahwa warga tidak mampu ke kelurahan, jelas Elman Panjaitan, RT 04/RW 04.
Dirinya bersyukur, pihak medis bisa datang segera ke rumah Olivia. Ia berharap pengobatan bisa terlaksana dengan lancar dan Olivia bisa sehat kembali.
"Bersyukur kami, datang pihak dari medis maupun media. Setelah ada yang melihat kondisi dan menyebarkan informasi. Semoga bisa ditangani dengan serius," harapnya.
Elman mengaku bahwa mayoritas warga di sana merupakan keluarga menengah ke bawah. Ayah Olivia, Kosmas hanya bekerja serabutan. Terkadang ia hanya menjaga kebun kelapa dan menderes nira.
"Kemampuan warga di sini juga terbatas. Kalau tak ada kerja sehari, mungkin tak makan. Namun, kami dan warga semua sudah ikhtiar, kita bawa Olivia berobat kemana-mana," paparnya.
Sebagai RT, ia merasa prihatin dengan keadaan keluarga Kosmas. Apalagi empat orang anak mesti disekolahkan. Belum lagi rumah yang masih mengontrak.
"Kita berharap keluarga mendapat bantuan. Sekarang tidak ada lagi bantuan, karena dulu pemegang kartu itu almarhum ibunya. Jadi mesti diurus dulu," pungkasnya.