RIAUONLINE, PEKANBARU - Kabar duka kembali menyelimuti masyarakat Riau. Kali ini Riau kehilangan sosok putra terbaik Bumi Lancang Kuning, Tabrani Rab. Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Muhammad Jamil menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian almarhum Tabrani Rab.
Ia menyebut bahwa jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum.
"Kami turut belasungkawa atas meninggalnya tokoh masyarakat Riau malam ini. Kita berdoa agar beliau diampuni segala dosa-dosa beliau," ujarnya.
Jamil menyampaikan bahwa dirinya sudah lama tidak bertemu langsung dengan tokoh Riau tersebut. Ia menyebut, sejak almarhum dalam kondisi sakit dirinya tidak pernah lagi bertemu dengan Tabrani Rab.
Almarhum juga tidak pernah lagi tampil di publik sejak dirinya dalam kondisi sakit. Ia menyebut, almarhum sudah banyak berjuang untuk rakyat Riau.
"Namun sejak beliau dalam kondisi sakit, beliau tidak lagi bisa banyak beraktivitas," imbuhnya.
Jamil menyampaikan bahwa perjuangan almarhum untuk Riau juga meliputi seluruh daerah di Bumi Lancang Kuning. Kota Pekanbaru termasuk satu kota yang diperjuangkan almarhum dalam gerakannya begitu juga daerah lainnya.
Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu, 14 Agustus 2022, pada pukul 19.46 WIB di Rumah Sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru. Jenazah almarhum rencananya disemayamkan di Perumahan The Sentosa Gobah, Blok A11, Jl. Dwikora, Sukamaju, Sail, Pekanbaru.
Kabar duka tersebut diperoleh usai seorang anak Tabrani Rab, dr Susiana Tabrani, menuliskan di dinding Facebook miliknya, Minggu malam pukul sekitar pukul 20.30 WIB.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Innalillahi Wa'inna ilaihiroji'un, telah berpulang ke RAHMATULLAH Prof. Dr. dr. Tabrani Rab, Sp.P pada pukul 19.46 WIB di Rumah Sakit Awal Bros Sudirman Pekanbaru," tulis Susiana Tabrani.
Ongah Tab, demikian sapaannya, sejak beberapa tahun terakhir menderita sakit komplikasi hingga tak bisa menjalankan aktivitas sehari-hari.
Tabrani Rab dikenal di awal-awal reformasi dengan mengguncang Indonesia melalui ide Gerakan Riau Merdeka. Walau akhirnya gerakan tersebut dapat dipatahkan Pemerintah Pusat, namun permintaan agar minyak Riau dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi puak Melayu, dipenuhi sebagian saja.