RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah naungan Pemerintah Kota Pekanbaru belum semuanya memperlihatkan kontribusinya untuk pendapatan daerah. Satu di antaranya PDAM Tirta Siak Pekanbaru yang masih mengalami banyak kerugian.
"Mereka masih banyak kerugian atau losses nya, serta kerugian akibat kehilangan air," papar Asisten II Sekrtariat Daerah Kota Pekanbaru, El Syabrina.
Dirinya menilai dalam kondisi tersebut, PDAM Tirta Siak masih bisa menghidupi sendiri operasional. Mereka juga masih mendapat penyertaan modal dari APBD Kota Pekanbaru.
El Syabrina mengatakan bahwa penyertaan modal tersebut untuk menuntaskan pembayaran bagi pensiunan PDAM yang tertunda.
Lanjutnya, pembayaran hak bagi para pensiunan adalah kewajiban dari PDAM Tirta Siak Pekanbaru. Mereka juga memiliki tunggakan bahan kimia untuk mengolah air baku.
Manajemen PDAM pun harus segera membayarkan semua kewajiban itu dengan anggaran dari pernyataan modal pada tahun 2022 ini. Ia mengatakan, besarannya berkisar Rp 2,8 miliar.
"Untuk pernyataan modal tahun ini cuma PDAM saja, saat ini untuk anggaran penyertaan modal masih menunggu pencairan," ujarnya.
El Syabrina menuturkan, saat ini baru BPR Pekanbaru yang sudah mulai memperlihatkan kontribusinya. Manajemen sudah mulai secara mandiri mengelola bisnis perbankan.
"Sudah ada keuntungan juga, bahkan sudah buka cabang di Kabupaten Siak," paparnya.
Dirinya menyadari dengan capaian kinerja BUMD saat ini perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. Ia menyebut pemerintah kota siap melakukan evaluasi tersebut.