Laporan Tika Ayu
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Manager advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau, Taufik mengatakan bahwa kasus yang pernah menjerat mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, harusnya jadi pembelajaran penjabat di Riau agar berprinsip amanah, jujur, transparan, akuntabel dalam mengemban satu jabatan.
"Saat ini banyak pejabat yang lupa akan prinsip itu. Sehingga sering kali berurusan dengan penegak hukum," ujarnya saat dihubungi pada Sabtu, 23 Juli 2022.
Taufik mengatakan, kebebasan bersyarat yang didapat Rusli Zainal dijadikan contoh guna perubahan kinerja yang lebih baik lagi dan mawas dalam pelaksanaan tanggungjawab.
Namun menurut Taufik, bagaimanapun masyarakat harus ingat, bahwa skandal masa lalu yang dilakukannya tetap memiliki dampak besar atas berbagai konflik lingkungan hidup .
"Seperti konflik antara masyarakat dengan perusahan yang saat ini masih ditemukan di tingkatan tapak atau desa yang berbatasan dengan perusahaan akibat dari pemberian izin korporasi," tuturnya.
Bahkan Taufik, tak menafikan kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang setiap tahun dirasakan di Provinsi Riau, dan terparah 7 tahun lalu, tepatnya 2015 itu juga tak bisa dipisahkan atas kasus yang membuat Rusli Zainal mendekam di balik jeruji besi.
Sebagai informasi, Kebebasan bersyarat Rusli Zainal pada 21 Juli lalu berlangsung atas instruksi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham, setelah ia jalani dua per tiga dari masa tahanan yang ditentukan.