RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan permohonan percepatan dan perluasan ekspor CPO dan turunannya kepada Presiden Joko Widodo. Permohonan ini sebagai upaya meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS) perkebunan kelapa sawit.
Dalam permohonan tersebut, Syamsuar melaporkan kepada Presiden Jokowi, harga TBS perkebunan kelapa sawit cenderung terus menurun secara signifikan. Di Sumatera khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Permohonan tersebut disampaikan Syamsuar Kepada Presiden Jokowi di Jakarta, melalui surat yang ditandatangani langsung oleh Gubernur Riau pada Senin, 4 Juli 2022.
Melalui surat permohonan bernomor 526/Disbun/1837 tersebut, Syamsuar juga melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait perkembangan terakhir harga TBS pekebun di Provinsi Riau saat ini yang berkisar antara Rp 600 sampai dengan Rp 900 per kg.
Penyebab utama anjloknya harga TBS pekebun adalah belum optimalnya ekspor CPO dan turunannya serta keterbatasan storage tank yang dimiliki PKS, sehingga PKS membatasi pembelian TBS dari pekebun.
"Berdasarkan laporan dari 285 PKS yang ada di Provinsi Riau, storage tank PKS dan eksportir hanya mampu menampung CPU dalam waktu satu minggu ke depan," ujarnya dalam surat permohonan tersebut.
Lebih lanjut, Syamsuar juga mengatakan, menurunnya harga TBS pekebun mulai berdampak pada penurunan daya beli masyarakat serta meningkatnya inflasi di Provinsi Riau. Berdasarkan data BPS pada bulan Mei 2022, inflasi di provinsi Riau sebesar 0,88% dan pada bulan Juni 2022 naik menjadi 1,86%.
"Dengan memperhatikan kondisi yang kami laporkan diatas, bersama ini kami sampaikan permohonan kepada Bapak Presiden untuk mempertimbangkan upaya-upaya memperluas kembali ekspor CPO dan turunannya sehingga harga TBS berkebun dapat kembali meningkat sesuai harapan masyarakat," pungkasnya.