RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, sebanyak lima kabupaten di Riau terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Ia meminta lima daerah tersebut agar diisolasi.
Syamsuar meminta dinas terkait, yakni Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) melakukan pemeriksaan ketat, termasuk memeriksa sapi yang masuk untuk kurban.
"Saya sudah menugaskan dinas terkait untuk mengisolasi. Dinas terkait juga harus menginformasikan agar betul-betul dicek kesehatannya. Lalu usahakan sumber sapi jangan dari daerah yang terjangkit PMK," katanya.
Selain itu, Syamsuar juga meminta sapi-sapi yang terpapar untuk ditangani dengan maksimal. Pengecekan rutin dilakukan agar penularan tidak meluas.
"Kami dari Pemprov telah menggerakan dinas terkait. Sekaligus kesehatan sapi yang sudah kena dicek, semua dari Riau dicek kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PKH Herman mengatakan, dari catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, dua daerah baru terkonfirmasi PMK adalah Bengkalis dan Kampar. Kedua daerah menambah jumlah positif setelah sebelumnya Rokan Hulu, Siak, dan Indragiri Hilir.
Herman menjelaskan, sapi di Bengkalis yang terkonfirmasi positif PMK terdapat lima ekor. Sedangkan di daerah Kampar terdapat 15 ekor.
Dengan adanya tambah kasus PMK hewan ternak di Bengkalis dan Kampar. Maka sapi positif PMK di Riau tercatat sudah 60 ekor.
"Kemarin saat kami ngirim sampel sapi di Bengkalis, ternyata Kampar juga ada sapi bergejala PMK. Lalu diambil sampelnya, hasilnya positif PMK setelah pemeriksaan labor," pungkasnya.