RIAUONLINE, PEKANBARU - Kapolres Rokan Hulu (Rohul) AKBP Eko Wimpiyanto Harjidto memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terkait video viral seorang pria yang diduga dibanting oleh oknum polisi berbaret biru dari atas truk.
Saat ini pihaknya sedang melakukan upaya penindakan terhadap personil Brigadir AS yang diduga membanting seorang demonstran dalam video viral berdurasi 30 detik tersebut.
"Pada prinsipnya kita akan melakukan tindakan tegas pada personel kita yang melakukan pelanggaran. Kami mohon maaf apabila prosesi penegakan hukum yang telah dilakukan kurang tepat ataupun kurang humanis," ujar AKBP Eko Wimpiyanto, Kamis 2 Juni 2022.
Kapolres Eko juga menjelaskan, pada prinsipnya Polisi harus humanis dalam menjalankan tugasnya, persuasif, preemtif dan proses penegakan hukum yang akan dilakukan.
Saat kejadian itu, Eko Wimpiyanto mengatakan pihaknya sedang melakukan pengawalan dan melakukan pembubaran terkait aksi unjuk rasa yang berakhir anarkis di pintu masuk PT Karya Samo Mas (PT KSM) di Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin, 30 Mei 2022 lalu.
"Proses dari peristiwa pembubaran maupun menguraikan permasalahan yang di sana kita sudah melakukan dengan cara-cara persuasif. Namun, seiring berjalannya waktu ada peristiwa anarkis seperti halnya penghadangan, penganiayaan dan sudah ada beberapa video-video yang beredar. Akhirnya kita melakukan tindakan untuk pembubaran," terangnya.
Menurutnya, dalam melakukan proses pembubaran aksi massa yang sudah tidak kondusif itu, pihaknya terbagi atas beberapa kelompok di sayap kanan dan kiri yang berupaya untuk mengamankan para pelaku yang berada di tengah jalan yang melakukan penghadangan.
"Seiring waktu pada proses penghadangan tersebut maka ada sekitar 20 orang yang berhasil kita amankan dari mulai orang-orang yang ada di depan dengan disebelah kanan dan sebelah kiri," sambungnya.
Pada saat pengamanan tersebut, pihaknya sudah melakukan pengaman dengan cara-cara yang santun dan humanis.
Selanjutnya, seluruh pelaku yang diamankan dan alat bukti yang ada akan dibawa ke Polres Rohul dengan menggunakan dua truk yang telah disiapkan.
Katanya, prioritas dari pihak kepolisian adalah keselamatan dan kenyamanan para pelaku agar tidak terjadi hal-hal diluar kendali di lokasi sampai ke Mapolres Rohul.
"Ketika kita mau jalan, posisi para pelaku berdiri di atas truk semuanya akhirnya kita arahkan kepada seluruh personil agar tolong untuk duduk semuanya di sana (di atas truk, red) dan tidak berdiri sehingga beberapa personil kita memastikan hal tersebut," ujarnya.
"Karena terasa penuh di sana, maka kita pindahkan ke truk satunya lagi untuk mengamankan barang bukti serta pelaku yang lainnya," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, Sekelompok anggota PUK-SPPP diduga melakukan pengeroyokan terhadap penjaga keamanan PT. Karya Samo Mas (KSM) di Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Rokan Hulu, Senin, 30 Mei 2022.
Kejadian bermula saat manager PT KSM bernama Hosin keluar untuk menjumpai anggota PUK-SPPP yang melakukan unjuk rasa di depan gerbang masuk PT. KSM.
Massa aksi memasang tenda di depan gerbang, dan saat melihat Hosin yang merupakan manajer keluar, seseorang mencoba maju untuk mendekati Hosin.
Takut hal buruk terjadi, pihak penjaga keamanan PT. KSM mencoba untuk menghadang para pengunjuk rasa tersebut, namun tak diindahkan dan salah satu penjaga keamanan bernama Arlangga Surya dipukul.
"Benar, seorang penjaga keamanan bernama Arlangga dipukul pengunjuk rasa. Arlangga pun pingsan setelah dipukul," ujar Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto melalui siaran pers, Kamis, 2 Juni 2022.
Akibat pemukulan tersebut, Arlangga mengalami memar di pipi kiri. Tak terima, kemudian ia segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Rambah Samo.