RIAUONLINE, PEKANBARU – Umat Muslim di Provinsi Riau akan menggelar aksi solidaritas dalam rangka membela Ustad Abdul Somad (UAS). Aksi besar-besaran ini digelar Jumat, 20 Mei 2022 siang, tepatnya setelah salat Jumat.
Aksi solidaritas ini digelar menyusul insiden yang menimpa pendakwah kondang asal Riau itu setelah ditolak masuk ke Singapura saat ingin berlibur di negeri Singa tersebut bersama istri dan anaknya yang masih berusia 3 bulan.
"Aksi umat Islam Riau bela UAS, Jumat, 20 Mei 2020 sekitar pukul 13.30 - 15.30 WIB dengan titik kumpul di Masjid Agung An-Nur Pekanbaru - Tugu Perjuangan," demikian info tertulis melalui pesan WhatsApp yang diterima RIAUONLINE.CO.ID, Kamis, 19 Mei 2022.
Seperti diketahui sebelumnya, ustaz Abdul Somad dikabarkan dideportasi pihak Imigran saat ia beserta keluarganya hendak mengunjungi sahabatnya di Singapura, pada Selasa, 17 Mei 2022 Belakangan terungkap, bahwa Ustad Abdul Somad bukan dideportasi melainkan ditolak masuk ke negara tersebut.
Penolakan Singapura terhadap UAS dilatarbelakangi keyakinan bahwa sang penceramah kondang itu kerap menyebarkan ajaran ekstremis. Tak ayal, keputusan ini pun menuai pro dan kontra dari banyak pihak yang menyayangkan keputusan Singapura menolak masuk Singapura, terutama dari kalangan masyarakat Indonesia.
Bahkan warganet Indonesia sampai membanjiri kolom komentar akun media sosial resmi pemerintah Singapura setelah insiden penolak masuk UAS ke Negara itu.
Disebutkan bahwa akun-akun media sosial Presiden serta pejabat di Pemerintahan Singapura dibanjiri spam dari pendukung UAS. Kabar ini turut dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informasi (MCI) Singapura.
Pendukung UAS yang marah berbondong-bondong membanjiri akun Presiden, Perdana Menteri, Menlu, Badan Pariwisata, Otoritas Imigrasi, dan lembaga pemerintah Singapura lainnya dengan komentar bertagar #SaveUAS dan #SaveUstadzAbdulSomad.
Tak hanya spam, MCI mengklaim adanya upaya penyerangan siber terhadap akun-akun media sosial pemerintahannya. Juru Bicara Menteri Komunikasi dan Informatika Singapura (MCI) mengatakan, pihaknya menemukan seruan serangan siber terhadap akun media sosial Pemerintah Singapura di grup obrolann publik Indonesia.
Sejauh ini, menurut laporan MCI, ada dua situs peruahaan manajemen acara yang dirusak peretas. Namun keduanya kini telah berhasil dipulihkan danTim Tanggap Darurat Komputer Singapura (SingCert) akan menghubungi perusahaan untuk memberikan bantuan lebih lanjut.
Dalam menghadapi fenomena ini, MCI mengimbau kepada seluruh organisasi Singapura untuk memperkuat keamanan siber mereka.