Bupati Siak Bicara Investasi Hijau di Forum Presidensi G20

Alfedri42.jpg
(Istimewa)


Laporan: Hendra Dedafta

RIAU ONLINE, SIAK - Menjadi pembicara pada forum Presidensi G20, Bupati Alfedri, memaparkan Investasi Hijau.

Alfedri menjelaskan Investasi Hijau merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Siak maupun dunia usaha dalam mengedukasi masyarakat bagaimana investasi yang berkelanjutan, kuncinya komitmen dan dukungan semua pihak.

Hal itu dikatakan Bupati Alfedri, saat dirinya diundang menjadi pembicara oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkolaborasi dengan pemerintah Kota Surakarta, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) dalam kegiatan Investment Forum Internasional yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Road to G20 Indonesia tahun 2022 yang mengusung tema “Mendorong Percepatan Investasi Berkelanjutan dan Inklusif”.

Kabupaten Siak miliki lanskap bentang alam hutan dan lahan gambut yang cukup luas hampir 60 persen area total administrasi.

"Berangkat pada tahun 2015, Indonesia mengalami kebakaran hutan dan lahan gambut yang cukup dahsyat dengan total kerugian yang jika ditaksir kerugiannya sekitar 2.6 juta Ha atau setara, enam juta dollar. Salah satunya adalah Siak yang terdampak akibat kebakaran hutan ini. Masyarakat terserang ISPA, ekonomi lumpuh dan anak sekolah terlalu lama diliburkan,” ujar Bupati Alfedri saat menghadiri acara yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Rabu 18 Mei 2022.

Lanjutnya, perjalanan Siak untuk memastikan melindungi hutan dan gambut serta memastikan kesejahteraan masyarakat telah berlangsung cukup panjang. Upaya melakukan mitigasi dari kerugian tersebut, Kabupaten Siak di tahun 2018 menerbitkan Peraturan Bupati tentang Siak Hijau yang seiring berjalannya waktu Perbup tersebut ditingkatkan menjadi Perda yang merupakan sebuah aturan untuk menjadi pedoman bagi para pemangku kepentingan di Siak.



 

 

”Tentu regulasi tadi menjadi pedoman seluruh stakeholder bagaimana pengelolaan sumberdaya alam yang baik berkelanjutan dan lestari sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat. Ada Tiga target utama aturan ini salah satunya bagaimana alam dikelola berkelanjutan atau pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan ekonomi juga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah," paparnya.

Untuk merealisasikan program Siak hijau ini hingga tingkat tapak, Alfedri menuturkan, pihaknya melakukan pendekatan rantai pasok memanfaatkan lahan gambut seperti budidaya nenas, sagu, sawit dan Pembuatan Albumin yang bahan bakunya ikan gabus yang sedang dikembangkan, dimana kanal dan embung gambut menjadi media ternaknya.

”Untuk mendorong program Investasi hijau, kami berkolaborasi dengan semua pihak pemerintah masyarakat swasta dan para pemerhati lingkungan para LSM. Salah satu Portofolio yang ada di Siak yaitu PT Alam Siak Lestari yang memproduksi albumin, keberadaanya melibatkan para dokter dan komunitas anak Siak yang membatu produksi albumin ini,” terangnya.

Kegiatan yang diikuti oleh Bupati Alfedri merupakan forum terbuka dan Pemkab Siak juga mendapat kesempatan untuk memamerkan produk Albumin di stan pameran, dan mendapat sambutan hangat dari para pengunjung.

"Alhamdulillah, hari kita diundang oleh BKPM yang tergabung dalam panitia G20 ini merupakan forum internasional, untuk menyampaikan materi yang berkaitan dengan Mendorong Percepatan Investasi Berkelanjutan dan Inklusif mudah-mudahan investasi hijau kita dilirik para investor termasuk KITB," ucap Alfedri.