Laporan: Dwi Fatimah
RIAUONLINE, PEKANBARU - Candi Muara Takus adalah satu satu peninggalan sejarah Agama Buddha yang ada di Riau. Candi ini juga merupakan salah satu bukti bahwa Agama Buddha pernah berkembang di Riau.
Candi Muara Takus adalah sebuah situs candi Buddha yang ada desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Situs ini berjarak kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru.
Di dalam kompleks candi ini, terdapat beberapa bangunan yang disebut dengan Candi Sulung, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka.
Selain bangunan tersebut di dalam komplek candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat kremasi. Sementara di luar situs ini terdapat pula bangunan-bangunan terbuat dari batu bata, dan belum dapat dipastikan jenis bangunannya.
Para Arkeolog berbeda pendapat terkait kapan candi ini didirikan. Ada yang mengatakan pada abad ke-7, abad ke-9, dan bahkan ada yang mengatakan abad ke-11. Namun diyakini bahwa Candi Muara Takus dibangun pada masa beradaban Buddha di masa Kerjaan Sriwijaya.
Candi Muara Takus ini merupakan candi Budha tertua di Indonesia yang ditemukan di Sumatera. Hal ini dibuktikan pada bentuk stupa yang merupakan lambang dari Budha Gautama.
Adapun terkait penamaan Candi Muara Takus terdapat dua pendapat. Pertama adalah nama candi ini diambil dari nama sungai kecil yang bermuara di Sungai Kampar.
Sungai kecil tersebut namanya adalah Sungai Takus.
Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa penamaan Muara Takus diambil dari dua kata, yaitu Muara yang berarti tempat akhir dari aliran sungai, dan Takus diambil dari bahasa China yaitu Takuse. Ta dalam bahasa China berarti besar sedangkan ku berarti tua atau kuil.
Maka secara keseluruhan, Muara Takus memiliki makna sebuah kuil atau candi tua yang besar dan berada di muara sungai.
Bagian bagian candi:
Situs percandian ini dikelilingi tembok bata putih berukuran 74x74 meter setinggi 80 sentimeter. Di kompleks candi yang letaknya di tepi Sungai Kampar Kanan itu terdapat empat bangunan yang terbuat dari batu bata merah bercampur pasir:
1. Candi atau Stupa Mahligai
Candi Mahligai atau Stupa Mahligai, merupakan bangunan candi yang dianggap paling utuh. Bangunan ini terbagi atas tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap. Stupa ini memiliki fondasi berdenah persegi panjang dan berukuran 9,44 m x 10,6 m, serta memiliki 28 sisi yang mengelilingi alas candi dengan pintu masuk berada di sebelah Selatan.
Dahulu bagian puncak menara terdapat batu dengan lukisan daun oval dan relief-relief sekelilingnya.
Bangunan ini diduga mengalami dua tahap pembangunan. Dugaan in didasarkan pada kenyataan bahwa di dalam kaki bangunan yang sekarang terdapat profil kaki bangunan lama sebelum bangunan diperbesar.
2. Candi Sulung
Candi Tua atau Candi Sulung merupakan bangunan terbesar di antara bangunan lainnya di dalam situs Candi Muara Takus.
Bangunan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap. Bagian kaki terbagi dua. Ukuran kaki pertama tingginya 2,37 m sedangkan yang kedua mempunyai ketinggian 1,98 m.
Tangga masuk terdapat di sisi Barat dan sisi Timur yang didekorasi dengan arca singa. Lebar masing-masing tangga 3,08 m dan 4 m. Dilihat dari sisa bangunan bagian dasar mempunyai bentuk lingkaran dengan garis tengah ± 7 m dan tinggi 2,50 m.
Ukuran fondasi bangunan candi ini adalah 31,65 m x 20,20 m. Fondasi candi ini memiliki 36 sisi yang mengelilingi bagian dasar. Bagian atas dari bangunan ini adalah bundaran. Tidak ada ruang kosong sama sekali di bagian dalam Candi Sulung.
Bangunan terbuat dari susunan bata dengan tambahan batu pasir yang hanya digunakan untuk membuat sudut-sudut bangunan, pilaster-pilaster, dan pelipit-pelipit pembatas perbingkaian bawah kaki candi dengan tubuh kaki serta pembatas tubuh kaki dengan perbingkaian atas kaki.
3. Candi Bungsu
Candi Bungsu bentuknya tidak jauh beda dengan Candi Sulung. Hanya saja pada bagian atas berbentuk segi empat.
Candi Bungsu berada di sebelah barat Candi Mahligai dengan ukuran 13,20 x 16,20 meter. Di sebelah timur terdapat stupa-stupa kecil serta terdapat sebuah tangga yang terbuat dari batu putih.
Bagian fondasi bangunan memiliki 20 sisi, dengan sebuah bidang di atasnya. Dalam tanah tersebut didapatkan tiga keping potongan emas dan satu keping lagi terdapat di dasar lubang, yang digores dengan gambar-gambar tricula dan tiga huruf Nagari.
Di bawah lubang, ditemukan sepotong batu persegi yang pada sisi bawahnya ternyata digores dengan gambar tricula dan sembilan buah huruf.
4. Candi Palangka
Bangunan candi ini terletak di sisi timur Stupa Mahligai dengan ukuran tubuh candi 5,10 m x 5,7 m dengan tinggi sekitar dua meter. Candi ini terbuat dari batu bata, dan memiliki pintu masuk yang menghadap ke arah utara.