RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar Apel Operasi Gelar Pasukan Lancang Kuning 2022 dalam rangka pengamanan mudik jelangHari Raya Idul Fitri 1443 H di Halaman Kantor Gubernur Riau, Jumat, 22 April 2022.
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal dan instansi terkait.
Apel Gelar Pasukan Lancang Kuning 2022 nantinya akan digelar selama 12 hari mulai terhitung tanggal 28 April - 9 Mei 2022.
Dalam amanat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Parbowo yang dibacakan Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan, Apel Gelar Pasukan OPKL 2022 dilaksanakan serentak pada hari ini di seluruh Indonesia.
Untuk itu, kekuatan personil tersebut akan ditempatkan pada 1.710 pos pengamanan dan 734 pos layanan serta 258 pos terpadu.
"Berbagai permasalahan menjelang, pada saat dan pasca Idul Fitri 1443 H tahun 2022 harus diantisipasi. Kita harus bergandengan tangan, bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait, agar umat muslim dapat menyelenggarakan ibadah Ramadan dengan khusuk dan puncaknya pada perayaan Idul Fitri serta masyarakat yang mudik berjalan lancar, aman, dan terkendali," ujar Irjen Iqbal.
Irjen M Iqbal juga mengatakan adanya kelonggaran-kolonggaran yang diberikan pemerintah harus dsikapi dengan tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) agar penyebaran Covid-19 tidak mengalami peningkatan.
Ada 8 strategi penguatan penanggulangan Covid-19 menjelang, pada saat dan sesudah Idul Fitri 1443 H tahun 2022 dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut;
"Pertama, melakukan himbauan dan mengawasi kedisiplinan masyarakat agar taat terhadap Prokes 3 M. Jika terdapat pengunjung yang masuk kategori hitam, siapkan ruang isolasi sementara sebelum mendapatkan penanganan lebih lanjut," terang Iqbal.
Ketiga, melaksanakan penjagaan dan keamanan terhadap kelangsungan ibadah Idul Fitri di mesjid-mesjid maupun di lapangan.
Keempat, mengawasi terpenuhinya pengawasan persyaratan perjalanan mudik pada berbagai moda transportasi agar masyarakat pengguna transportasi terlindung dari bahaya penularan Covid-19.
Kelima, melakukan testing, tracing dan treatmen terhadap kasus yang terkonfirmasi Covid-19 bersama Satgas Covid-19, TNI dan pemerintah daerah untuk melakukan isolasi mandiri, isolasi terpusat atau perawatan di rumah sakit rujukan sesuai dengan standar yang ada.
Keenam, melaksanakan Random Check Swab Antigen kepada para pelaku perjalanan dan siapkan pelayanan vaksinasi serta isolasi sementara di pos pelayanan.
Ketujuh, melakukan percepatan program vaksinasi terutama pada kabupaten/kota yang belum mencapai target.
Kedelapan, melakukan manajemen rekayasa lalu lintas, mulai dari contra flow, buka tutup check tol, one way, ganjil genap pada jalan tol maupun ruas jalan tertentu pada saat arus mudik dan balik maupun jalan menuju tempat wisata dan sosialisasikan melalui media secara masif sehingga masyarakat dapat mengatur rencana perjalannya.
"Oleh karena itu, Operasi Ketupat 2022 harus dilaksanakan secara optimal sehingga perjalanan mudik dan balik berjalan lancar, aman dan sehat," tutup Mantan Kapolda NTB ini.