Disperindag Angkat Bicara Soal Daging Sapi Langka di Pekanbaru

Ingot-Ahmad-Hutasuhut8.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Lapak penjual daging sapi di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru tampak kosong, Sabtu 26 Maret 2022. Para pedagang daging memilih mogok berjualan lantaran minimnya pasokan daging sapi dan kerbau yang biasa datang dari Provinsi Lampung. Akibatnya daging sapi langka 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut menyebut bahwa aksi mogok sejumlah pedagang daging karena harga modal terlalu tinggi.

"Mereka pun jadi sulit untuk menjualnya di pasaran dengan anggaran yang tinggi," paparnya.

Ingot mengatakan bahwa harga daging di pasaran saat ini tidak pasti. Harga modal daging sapi di kisaran Rp 130.000 hingga Rp 140.000 per kilogram.

Ia mengatakan saat ini pihaknya bakal berkoordinasi dengan Bulog untuk mengantisipasi lonjakan harga daging sapi di pasar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman mengatakan hanya Pekanbaru yang daging sapi langka. Menurutnya, hal ini menjadi tanggungjawab dari Dinas Pertanian dan Perikanan (Kadistan) Kota Pekanbaru. 

"Coba wawancarai kepala dinasnya Firdaus ya. Mana tanggung jawab dia kebutuhan daging di Kota Pekanbaru," katanya kepada RIAUONLINE.CO.ID.



 

 

Ia menyampaikan bahwa dalam Surat Edaran Gubernur Riau, tidak ada pelarangan masuknya sapi dari provinsi lain. Hanya saja, sapi-sapi yang masuk ke Provinsi Riau, melalui tahapan pemeriksaan kesehatan.

Herman juga mengatakan, di kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau, tidak terjadi kelangkaan daging sapi seperti halnya di Kota Pekanbaru.
 
"Kabupaten kota lain biasa aja kok. Aman aja. Kota itu harus tanggung jawab. Kalau memang dia tidak ada kerja, untuk apa ada Dinas Peternakan di kota itu kalau kerjanya tidak jelas," ulasnya.