Pemuda Bengkalis Raup Jutaan Rupiah dari Umpan Pancing Buatan

umpan-berkarakter.jpg
(ANDRIAS/RIAUONLINE)

RIAU ONLINE, BENGKALIS - Pandemi covid 19 yang belum berakhir tidak membuat Muhaimin (29) patah arang.

Pria berlatar belakang pelukis ini sempat terdampak secara ekonomi karena sepi orderan, namun kini ia bangkit berkat kecakapan membuat umpan pancing ikan berkarakter dari kayu.

Pemuda Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau ini terus berusaha tetap produktif sekaligus untuk mendapatkan tambahan penghasilan.

Muhaimin (29), sejak tahun 2020 silam, iseng membuat metal jig (umpan pancing) warna warni dari bahan kayu.

Kepada RIAUONLINE.CO.ID, Muhaimin (29) bercerita keterampilan membuat metal jig (umpan pancing) warna warni berbahan kayu didapat secara otodidak dan dikerjakan sendiri di rumahnya.

"Awalnya, saya iseng dan melihat dari YouTube. Meskipun berkali kali mencoba membuatnya dari berbagai macam bahan kayu namun gagal," cerita Muhaimin, Selasa 22 Febuari 2022.



Keisengan yang gagal itu, membuat pemuda tamatan SMA itu mendapat cemoohan.

Pemuda yang hobi melukis itupun tidak putus asa dan terus mencobanya kembali.

"Hampir 40 kali saya mencoba coba membuat umpan pancing dari berbagai jenis kayu, dari kayu pohon rambutan, akasia hingga pohon durian semuanya sudah saya coba, namun upaya saya tetap saja gagal. Bahkan di kampung saya sudah dianggap orang gila, mana mungkin umpan ikan terbuat dari bahan kayu dan dikira tidak masuk akal," ujarnya.

Muhaimin pun mencoba dari bahan kayu jenis Mahang, akhirnya umpan tersebut berhasil mendapatkan ikan saat dicobanya memancing di sebuah sungai tidak jauh dari tempat tinggalnya.

"Itulah awalnya rasa bangga saya saat mencoba umpan yang saya buat berhasil dimakan ikan toman. Namun, saya masih kurang puas karena bahan bahan kayu Mahang tersebut tidak stabil mainya sat di air. Makanya, saya terus mencoba dengan bahan kayu yang lebih ringan lagi," ucapnya.

Selanjutnya, Muhaimin kembali mencoba membuat umpan pancing dari bahan kayu pulai yang dinilainya lebih ringan dari pada kayu Mahang.

"Setelah dibuat dari bahan kayu pulai inilah saya beranikan mencoba memasarkan ke toko yang ada di kota Bengkalis. Alhamdulillah, ternyata prospeknya sangat menjanjikan. Umpan pancing yang saya letakan ke toko habis laku terjual semuanya," ujarnya.

Kini, produksi umpan ikan milik Muhaimin mampu memproduksi hampir 200 hingga 500 unit umpan ikan berwarna warni dengan ukuran kecil dan sedang tiap bulanya dan dikirim ke Kota Dumai hingga Pekanbaru, Riau.

"Alhamdulillah, kebanggan saya yang paling besar adalah hasil karya saya bisa dimanfaatkan. Untuk omset saya dapat saat kini bisa mencapai Rp 3.000.000 per tiga minggunya," tuturnya.

Sedangkan umpan pancing warna warni berbahan kayu pulai karya Muhaimin tersebut untuk perunitnya dijual seharga Rp 20.000.

"Kedepannya, saya berharap bisa memproduksi umpan pancing ini ke seluruh daerah yang ada di provinsi Riau. Dengan harapan lebih berkembang lagi menjadikan ini usaha dan pendapatan saya," pungkasnya.