RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pembayaran gaji pramudi dan awak bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) hingga kini masih belum tuntas. Meski sempat melakukan aksi mogok beberapa kali, kini busway sudah terlihat beroperasi kembali.
Namun, di tengah kisruh operator dengan awak bus TMP atau busway, Direktur PT Trans Pekanbaru Madani (TPM), Azmi berencana mengundurkan diri dari jabatannya.
Azmi secara gamblang menegaskan bahwa dirinya mengajukan pengunduran diri bukan karena permasalahan di internal perusahaan. Ia mengaku mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
"Saya sudah sampaikan bahwa saya tidak bisa lama menjabat sebagai pimpinan di TPM, karena kondisi kesehatan dan faktor umur," jelasnya, Rabu 2 Februari 2022.
Azmi pun menampik bahwa pengunduran dirinya karena masih adanya kisruh manajemen PT TPM dengan awak bus TMP. Apalagi pembayaran gaji bagi awak bus belum kunjung tuntas.
"Bukan karena permasalahan ini, tapi yang jelas saya sudah tua dan tidak mungkin bertarung lagi," paparnya.
Dirinya menyebut sudah menyampaikan pengunduran diri secara lisan sejak enam bulan lalu. Ia menyampaikannya kepada Wali Kota Pekanbaru, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dan Direktur Sarana Pembangunan Pekanbaru.
"Enam bulan lalu secara lisan sudah saya sampaikan juga ke Pak Wali Kota, Pak Sekda, Pak Kadis dan Pak Heri juga," ulasnya.
Operasional Bus TMP sempat terganggu selama dua pekan pada Januari 2022. Pasalnya, pramudi dan awak bus beberapa kali melakukan aksi mogok massal.
Aksi mogok dilakukan karena gaji mereka selama tiga bulan belum kunjung dibayarkan. Hal ini pun diakui Azmi. Pihaknya belum bisa memastikan jadwal pembayaran gaji bagi para awak bus TMP.